Selasa, 20 Maret 2012

Permasalahan Terkait Nifas


Mengeluarkan darah
Kebanyakan ibu telah mengetahui bahwa dirinya akan mengeluarkan darah selama masa nifas. Namun, beberapa ibu masih saja khawatir melihat banyaknya darah, terutama ketika alirannya deras dan tiba-tiba pada saat bangun tidur pada hari-hari awal setelah melahirkan. Jangan khawatir, karena itu merupakan suatu proses yang normal terjadi.
Ibu juga tidak perlu khawatir ketika nampaknya jumlah pengeluaran darah sudah berkurang selama satu atau dua hari namun tiba-tiba mengalir lagi dengan deras. Hal tersebut biasanya terjadi karena ibu kecapekan setelah melakukan aktivitas tertentu. Oleh karena itu, ibu perlu segera beristirahat, mengingat kondisinya yang masih lemah.
Infeksi nifas
Selama nifas, ibu akan mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim, cairan ini disebut “lokia”. Pada hari pertama dan kedua ibu akan mengeluarkan lokia rubra atau lokia kruenta, berupa darah segar bercampur sisa selaput ketuban dan lain-lain. Hari berikutnya keluar lokia sanguinolenta, berupa darah bercampur lendir. Setelah satu pekan, keluar lokia serosa yang berwarna kuning dan tidak mengandung darah. Setelah dua pekan, keluar lokia alba yang hanya berupa cairan putih. Biasanya lokia berbau agak amis. Bila berbau busuk, mungkin terjadi lokiostasis (lokia tidak lancar keluar) dan infeksi.
Salah satu kelainan yang dapat ditemukan setelah melahirkan (selama nifas) adalah “infeksi nifas” atau dalam istilah medis disebut juga “infeksi puerperalis”. Infeksi nifas adalah infeksi bakteri pada saluran genital (kemaluan) yang terjadi setelah melahirkan yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh sampai 38°C atau lebih selama dua hari, terjadi dalam sepuluh hari setelah melahirkan tapi dengan mengecualikan 24 jam pertama.
Setelah melahirkan, organ reproduksi ibu berangsur-angsur akan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Suhu badan setelah melahirkan dapat naik lebih dari 0,5°C dari keadaan normal (36-37°C) tapi tidak lebih dari 39°C. Sesudah 12 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan kembali normal. Bila lebih dari 38°C, harus dipikirkan kemungkinan terjadinya infeksi nifas.
Tanda-tanda infeksi nifas sangat bervariasi tergantung bagian yang terinfeksi dan keparahannya. Jika ditemui tanda-tanda berikut ini, segeralah membawa ibu ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapat penanganan yang sesuai:
  • Demam tinggi (38°C atau lebih), kadang disertai menggigil.
  • Rasa panas dan nyeri pada tempat infeksi
  • Kadang-kadang terasa perih saat buang air kecil.
  • Ibu terlihat sakit dan sangat lemah
Tidak setiap ibu yang melahirkan mengalami infeksi nifas. Kondisi tiap ibu yang melahirkan memang bisa berbeda, ada yang baik-baik saja tanpa masalah, namun ada pula yang mengalami berbagai masalah terkait dengan kondisi kesehatannya. Beberapa faktor risiko yang memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi nifas, antara lain:
  • Setiap keadaan yang menurunkan daya tahan tubuh ibu, seperti perdarahan, kelelahan, gizi buruk, preeklamsi, eklamsi, infeksi lain yang diderita ibu, penyakit jantung, TBC paru, pneumonia, dan lain-lain.
  • Ibu dengan proses persalinan lama, persalinan yang tidak terduga (mendadak) sehingga kurang tertangani dengan baik
  • Kemungkinan infeksi panggul setelah melahirkan yang serius, berhubungan dengan lamanya ketuban pecah sebelum melahirkan.
  • Luas serta banyaknya luka guntingan atau robekan ketika proses persalinan
  • Ibu yang menjalani tindakan operasi, baik lewat jalan lahir maupun perut.
  • Tertinggalnya sisa ari-ari, selaput ketuban, atau bekuan darah dalam rahim.
Setelah mengetahui bahaya infeksi nifas yang mungkin saja terjadi, alangkah lebih baik jika kita menempuh cara-cara untuk mencegahnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi nifas, antara lain :
  • Sebaiknya ibu memperhatikan kondisi kesehatannya selama hamil, segera periksa ke bidan atau dokter jika ada keluhan.
  • Minum suplemen zat besi secara teratur untuk mencegah terjadinya anemia.
  • Konsumsi makanan yang bersih, sehat, cukup kalori, protein, dan serat (sayur, buah).
  • Minum air dalam jumlah yang cukup.
  • Ibu hendaknya memilih tenaga penolong persalinan yang terlatih, supaya proses persalinan terjamin kesterilannya.
  • Harus menjaga kebersihan dan memberi perawatan khusus jika terjadi perlukaan seperti di tempat jahitan pada jalan lahir maupun perut (operasi cesar)
Perawatan Ibu Setelah Melahirkan
Terkadang seorang wanita sangat memperhatikan kondisi dirinya dan janinnya ketika masih mengandung, namun hanya sedikit yang mengerti bahwa perawatan ibu setelah melahirkan juga tidak kalah pentingnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh untuk merawat ibu setelah melahirkan:
  • Setelah melahirkan, ibu harus cukup istirahat. Delapan jam setelah melahirkan, ibu harus tidur telentang untuk mencegah perdarahan. Setelah itu, ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah thrombosis(pembekuan darah).
  • Ibu dan bayi ditempatkan pada tempat yang sama supaya terjalin kontak fisik dan psikis (kejiwaan) yang erat. Hal ini juga akan memudahkan dalam melakukan aktivitas menyusui dan mengurangi risiko terjadinya sindrom baby blues.
  • Makanan yang dikonsumsi harus sehat, cukup kalori, protein, dan serat (sayur, buah). Sangat tidak dianjurkan diet ketat ketika masih menyusui. Penurunan berat badan sesudah melahirkan jangan lebih dari 0,5 kg setiap pekan. Pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya mendapat ASI, ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari, 6 bulan selanjutnya 500 kalori, dan tahun kedua 400 kalori. Dalam menu sehari-hari ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya.
  • Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air 8-12 gelas sehari.
  • Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi terkadang ibu harus terbangun malam karena bayi menangis dan meminta ASI. Oleh karena itulah ibu menyusui membutuhkan istirahat dan tidur cukup supaya tenaganya pulih kembali.
  • Bila perlu ibu bisa melakukan senam nifas secara bertahap (bisa dimulai sejak 24 jam setelah persalinan normal). Senam nifas mempunyai banyak manfaat antara lain membantu melancarkan sirkulasi darah, membantu mengembalikan kedudukan otot kandungan, menguatkan otot-otot perut, otot-otot dasar panggul (tempat diantara kedua paha) dan pinggang, membentuk sikap tubuh, serta membantu memperlancar produksi ASI.Senam nifas sangat bervariasi, berikut ini salah satu contoh gerakan-gerakan pada senam nifas yang bisa dipraktekkan oleh ibu setelah melahirkan:
    • Ibu telentang lalu kedua kaki ditekuk, kedua tangan diletakkan di atas dan menekan perut. Lakukan pernafasan dada lalu pernafasan perut.
    • Dengan posisi yang sama, angkat pantat lalu taruh kembali.
    • Kedua kaki diluruskan dan disilangkan lalu kencangkan otot seperti menahan buang air kecil dan buang air besar.
    • Duduklah di kursi, perlahan bungkukkan badan sambil tangan berusaha menyentuh tumit.
  • Ibu hendaknya memeriksakan diri enam pekan setelah melahirkan atau kapan saja ketika dirasakan ada keluhan yang mengganggu. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat keadaan umum ibu secara menyeluruh dan menindaklanjuti jika ada keluhan-keluhan setelah melahirkan. Jika ibu mengalami masalah ketika menyusui, hendaknya berkonsultasi pada tenaga terlatih di pusat pelayanan kesehatan (misal di klinik laktasi). Suami, keluarga, dan orang-orang terdekat harus selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui masa-masa menyusui dengan baik.
Jalani Dengan Sabar Dan Ikhlas
Mengandung dan melahirkan anak merupakan pengalaman yang menakjubkan sekaligus melelahkan bagi seorang wanita. Hendaknya seorang ibu melakukan tugasnya dengan penuh kesabaran dan ikhlas untuk mengharap keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan begitu, tugas yang berat akan terasa lebih ringan dalam menjalaninya. Terlebih lagi jika mengingat bahwa mengasuh dan mendidik anak bisa menjadi ladang pahala bagi seorang wanita. Demikian penjelasan yang berkaitan dengan kondisi ibu setelah melahirkan, semoga bermanfaat.
Semoga Bermanfaat ..

Kamis, 15 Maret 2012

Terbuai Romantisme Eiffel

Menara Eiffel menjulang tinggi di sebuah taman yang indah di tengah Kota Paris, Prancis. Semua orang jatuh cinta setelah melihat menara paling terkenal di kota yang romantis ini.

Menara Eiffel adalah tempat tujuan wisata utama di Paris. Setiap tahun, lebih dari 6 juta turis mengunjungi menara ini. Menara nan tinggi dan taman Champs de Mars yang luas dan indah, turis mana yang tidak mau datang ke tempat ini.

Dengan tinggi 324 meter, Eiffel langsung menyambut para turis yang baru keluar dari stasiun kereta metro Bier Hakim. Semenjak pagi, para turis sudah membanjiri Eiffel, antre untuk naik ke menara yang dibangun tahun 1889 ini.

Jika ingin berfoto dengan latar belakang Eiffel yang utuh, para turis memilih untuk bergeser ke Taman Champs de Mars. Berciuman sepertinya jadi adegan wajib pasangan turis yang dimabuk cinta untuk berfoto di depan Eiffel.

Semoga Bermanfaat ..

Selasa, 13 Maret 2012

" Cinta Seorang Lelaki Terjaga "

Ukhti
Cintaku bukan diatas lisan maka tak harus aku ucapkan
Cintaku bukan pula di mataku maka tak harus aku menatapmu
Cintaku bukan pula pada jemariku maka tak perlu ku sentuh dirimu

Duhai wanita yang ku cintai,
ku dengar gemercik hatimu bertanya, "maka dengan apa engkau mencintaiku ?"

Subhanallah,
Aku mencintaimu dengan kebenaran
Aku mencintaimu dengan memuliakanmu
Aku mencintaimu dengan menjaga kehormatanmu

Maha suci ALLAH
Aku tak peduli mereka berkata apa atas kebisuan cintaku
Tapi aku tetap yakin inilah yang terbaik
Aku akan tetap rahasiakan rasa hatiku

Ya Rabb,
Ingin ku jaga suci hatiku, dan suci dirimu
hatiku dengan rahasia suci-MU

Percayalah. . .
Di balik cinta diamku terdapat bukti kesungguhanku
Di balik cinta diamku, aku selalu menjanjikan kesetiaan
Dan sudah ku buktikan walau cinta belum ku ucapkan
Dan tentu engkau tahu itu

Biarlah mereka bermadu kasih di luar janji suci dengan kehinaan dan menyia-nyiakan masa muda. Dan penyesalan di akhir cerita.

Ukhti, aku ingin kita mengukir kisah cinta dan bermadu kasih di bawah janji suci yang di ridhoi Allah.

Mengukir kisah yang manis saat ini. Guna kelak bila kita punya anak kisahku dan kisahmu bisa menjadi dongeng sebelum tidur bagi anak kita.

Ukhti...Bisuku dalam cinta, diamku, tunduknya pandanganku, maluku. Itu adalah bukti cintaku padamu.
Dan itu yang kuyakin benar

InsyaAllah,
Andai kita tak di pertemukan di dunia, maka aku menunggumu di Syurga-Nya. . .
insya Allah

aamiin

join page Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran


Semoga Bermanfaat ..

Sabtu, 10 Maret 2012

Sangunis, Melankolis, Koleris, Plegmatis..

Sebagai pemimpin, mengertikah kita bagaimana cara `membakar’ motivasi para pegawai kita? Sebagai ibu, kita sering bingung nggak habis pikir plus pusing oleh watak keras kepala anak-anak kita?! Tak jarang pula, sebagai suami kita terus-terusan bertengkar sama istri yang padahal juga kita sayangi dan cintai?Adakah `zat kimia’ tertentu atau pola tertentu yang mempengaruhi sifat, sikap dan reaksi kita dan merasa dalam menghadapi berbagai situasi… sehingga kita bisa lebih berdamai dan mengerti mengapa semua reaksi itu terjadi? Bukankah akan lebih nikmat hidup ini kalau kita satu sama lain saling memahami? Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. Kalau saja semua sudah kita pahami, kita akan sangat terbantu sekali dalam berhubungan dengan orang lain.Kita akan jadi mengerti mengapa suami kita tiba-tiba marah sekali ketika meja kerjanya yang berantakan kita atur rapi. Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita gampang sekali berjanji… dan hebatnya dengan mudah pula ia melupakannya, “Oh ya, saya lupa”katanya sambil tertawa santai. Kita juga akan mudah mengerti mengapa istri kita nggak mau dengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah,cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya.
Yang pertama, kata Florence adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.
Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.
Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, andaharus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Mencoba Mengerti Orang Lain
Nah, sekarang anda masuk golongan mana? Coba amati istri, suami atau anak-anak anda, mereka golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda bertingkahlaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Ya, tapi apakah persis begitu? Tentu saja tidak. Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang. Yang beda hanyalah `kadar’nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia.
Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
Ada pula golongan Koleris Melankolik. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya iatak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga kadang serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin sempurna, tahu secara lengkap dan agak dingin. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolik. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna. Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang sanguinis. Lalu jangan posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Begitulah, manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik? Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa orangsanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik. Sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya kaum sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukansegera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai goal-nya, atau `membakar’ sang phlegmatis agar segera bertindak saat itu juga.”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!
 By : Ahli's

Semoga Bermanfaat ..

Karna Coklat Itu Coklatt

 
Belakangan, sering kita melihat banyak orang yang menuliskan “Ukhuwah itu semanis coklat”, atau bahkan mungkin “Surga itu selezat coklat”. Mungkin, kalimat-kalimat itu berasal dari mereka yang memang gemar makan coklat. Dengan segala makna kalimat-kalimat tersebut, sebenarnya ada makna lain yang dapat kita ambil dari kata coklat itu sendiri.
Di sebuah film romantis dari barat, di kisahkan ada seorang dokter yang enggan memakan kacang berbalut coklat dengan wujud yang berwarna-warni, sehingga perilaku unik ini menggelitik tokoh utama perempuan pada saat jumpa pertamanya, sampai memunculkan pertanyaan mengapa? “karena coklat itu warnanya coklat..” sesederhana itu jawab si dokter yang akhirnya nanti menikah dengan perempuan tersebut. Sekilas, jawaban “karena coklat itu coklat” menarik untuk di perhatikan. Satu hal yang dapat kita petik mungkin dari segi kesehatan. Makanan yang tidak di beri zat pewarna tentu relatif lebih sehat di bandingkan dengan makanan yang di beri pewarna. Simpelnya, tentu coklat lebih sehat dan orisinil ketika ia tetap seperti awalnya, berwarna coklat. Bukan di selimuti pewarna kuning, merah ataupun warna lain.
Di sisi lain, bukankah coklat mengajari kita untuk jujur? Jujur terhadap apa adanya diri kita. Tidak perlu mencari-cari warna lain untuk menutupi “ke-coklat-an” yang kita miliki. Kita mestinya memahami, bahwa coklat itu di gemari bukan karena warnanya, bukan karena bentuknya. Coklat di gemari karena rasanya, ya, rasanya, bukan yang lain. Warna, bentuk, itu hanyalah pemanis yang ternyata tidak seluruh penikmat coklat memperhatikan atau bahkan tidak tertarik dengan pemanis tersebut. Coklat yang murni hadir dengan segala kesederhanaan. Manisnya pun memiliki sedikit rasa pahit. Seakan mengajari, seorang insan yang solih tetap saja insan, bukan malaikat yang Allah ciptakan tanpa pernah akan berbuat dosa. Insan, tetap saja insan yang merupakan tempatnya alpa dan kesalahan. Maka, bukankah lebih baik biarkan saja coklat tetap berwarna coklat?
Tak perlu menjadi orang lain, jadi diri sendiri.. sebab coklat itu coklat. Siapa tahu, manisnya surga yang seperti coklat justru terasa lewat keorisinilan setiap pribadi-pribadi kita..

Semoga Bermanfaat ..

Senin, 05 Maret 2012

Hipertensi , Tekanan Darah Tinggi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :

  • Hipertensi Primary
  • Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.


  • Hipertensi Secondary
  • Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).

    Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.

    Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.


    1. Penyebab Hipertensi
    Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

    2. Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
      a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
    • Kandungan garam (Sodium/Natrium)
    • Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
      - Jangan meletakkan garam diatas meja makan
      - Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
      - Batasi konsumsi daging dan keju
      - Hindari cemilan yang asin-asin
      - Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

    • Kandungan Potasium/Kalium
    • Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

      Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
      - Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

      - Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

      - Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

    Peran Tenaga Kesehatan Ngudia Husada Madura


    Peran Tenaga Kesehatan

    Berkembang pesatnya masalah pendidikan di Indonesia, membuat saya ingin sekali mengulas sedikit tentang perkembangan di bidang pendidikan dan kesehatan. Bagi saya, tenaga kesehatan sekarang ini pun amat berperan sebagai tenaga pendidik di lingkungan masyarakat, yang mana Tenaga Kesehatan (bidan dan perawat) merupakan salah satu profesi yang memerlukan pengembangan diri secara terus menerus,
    contohnya di institusi  ngudia husada ini,
    Guna menghasilkan lulusan yang berkualitas, betapapun canggihnya fasilitas yang dimiliki pihak institusi, atau berkualitasnya para tenaga dosen, akan tetapi jika mahasiswanya sendiri kurang serius dan tidak memiliki motivasi belajar yang  tinggi, bagaimana kita mampu menghasilkan lulusan yang handal serta mampu bersaing dengan perawat/bidan dari negara lain? 
    Makanya tidak heran, di lapangan, kita sering menjumpai perawat/bidan yang dinas sambil belanja. Dinas tapi pekerjaan di luar lebih diutamakan. 
    Dinas tapi korupsi besar. Dan yang tidak kalah parahnya, banyaknya tenaga terampil  di lingkungan masyarakat tapi tidak diikuti oleh kenaikan kualitas pelayanan  yang significant
    Salah satu bukti yang saya ketahui pada saat ini berasal dari cerita  teman saya yang di rawat  di sebuah RS , Betapa dia tidak mengeluh melihat perawat asyik nonton televisi sementara pasien dan keluarganya tidak tahu status perkembangannya. Salah memasukkan obat, Kamar pasien yang tak terawat. Banyak  perokok lalu lalang di ruangan, dibiarkan. 
    Sampai tega saya bertanya kepada perawatnya: Anda lulusan mana? Si Perawat  menjawab Di... ( salah satu  Kota besar)
    Belum lagi di pelosok-pelosok di mana masyarakat tidak atau kurang
    kritis menuntut hak-hak konsumen.
    Nah, Disamping masih minimnya tenaga-tenaga kesehatan serta masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. 
    Ngudia husada Madura didirikan dengan pertimbangan bahwa kesadaran akan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan bangsa yang sangat mendesak untuk mendapatkan perhatian khusus.
    Diawal berdirinya sampai sekarang Yayasan Ngudia Husada Madura  sudah memiliki beberapa institusi pendidikan kesehatan antara lain : 
    A.  Akademi Kebidanan ( AKBID) Ngudia Husada Madura 
    B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ngudia Husada Madura 
    Dalam bidang pelayanan kesehatan Yayasan Ngudia Husada Madura membuka klinik kesehatan bagi masyarakat umum, dimana dalam perkembangannya Yayasan Ngudia Husada Madura berkeinginan memiliki Rumah Sakit sendiri di samping sebagai sarana pelayanan kesehatan juga sebagai lahan praktik mandiri bagi mahasiswa. dengan tujuan guna meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

    Semoga bermanfaat ..