BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting
terpenuhi, yaitu adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
Ovum adalah
suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm, Spermatozoa berbentuk seperti kecebong dan
mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jamsel sperma sudah
sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, sel sperma disini akan menunggu sel telur. Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya
sperma dan ovum, umumnya terjadi di ampulakemudian dinding endometrium menebal,
selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk
berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut Nidasi.
(Depkes RI, 1993)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya
empat kali kunjungan selama periode antenatal:
1. Satu kali kunjungan selama trimester
pertama(sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester
kedua (antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester
ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).
(Prawirohardjo, 2001)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
ApaPengertian Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.2
Bagaimana Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan
Trimester Ketiga?
1.2.3
Apasaja Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.4
Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?
1.2.5
Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.6
Apasaja Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.7
Bagaimana Reaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.2.8
Apasaja Komplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.2.9
Apa Pengertian Senam Hamil?
1.2.10
Bagaimana Gerakan Senam hamil?
1.2.11
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Menjelaskan
tentang Kehamilan Trimester Ketiga dan Senam Hamil serta Bagaimana Asuhan
Keperawatannya.
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.3
Menjelaskan Pengertian Kehamilan pada trimester ketiga?
1.3.4
Menjelaskan Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada
Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.5
MenjelaskanSubjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.3.6
MenjelaskanPertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?
1.3.7
MenjelaskanPerubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.8
Menjelaskan Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.9
MenjelaskanReaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?
1.3.10
MenjelaskanKomplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?
1.3.11
Menjelaskan Pengertian Senam Hamil?
1.3.12
Menjelaskan Gerakan Senam Hamil?
1.3.13
Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?
1.4 Manfaat
Mengetahui dan Menjelaskan
Apa itu Kehamilan Trimester Ketiga
dan Bagaimana Asuhan
Keperawatannya.
BAB II
PEMBAHASAN TRIMESTER KETIGA
2.1 Pengertian Kehamilan
Trimester Ketiga
Kehamilan adalahperiode
dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus,
mengalami proses diferensiasi dan uterus
berkembang sampai bisa
menunjang sendiri
kehidupan diluar uterus. (Mochtar Rustam;1988).
Trimester
tiga adalah periode
kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa kehamilan terakhir.Trimester tiga merupakan
periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu).(Farrer, 1999).
2.2 Perubahan
Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Trimester Ketiga
1.
Uterus
Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram
(normal 20 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28
minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus
terletak 1/2 pusat dengan prosesus
xipoedeus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus berada kira-kira 1 jari
di bawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm, pada 36 minggu
adalah 30 cm.
2.
Vagina dan Vulva
Akibat hormon esterogen mengalami perubahan adanya
hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan
kebiru-biruan (tanda chadwick), cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3.
Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepas
dari pengaruh horman saat kehamilan, yaitu esterogen dan progesteron.
4.
Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih
dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah. Sama
halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi
vena tungkai berpengaruh pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran
balik vena, akibat tingginya tekanan darah yang kembali dari uterus, keadaan
ini menyebabkan varises pada vena tungkai.
5.
Sistem Respirasi
Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus,
diafragma naik 4 cm. Kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sering terjadi pada 60% wanita hamil.
6.
Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung
meningkat hal ini yang menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan
(hipersaliva), daerah lambung terasa panas dan mual muntah.Pengaruh esterogen
menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan sembelit.
7.
Sitem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih
karena kepala janin turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan
kandung kemih terus terasa penuh.Akibat terjadinya hemodiaksi menyebabkan
metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun bertambah.
2.3 Tanda Subyektif dan Obyektif Kehamilan Trimester Ketiga
a. Tanda Subyektif
1. 29-33 minggu
a) Fatigue
b) Ansietas tentang masa depan
c) Mimpi buruk
d) Penurunan keinginan seksual karena
ketidaknyamanan fisik
2. 34-38 minggu
a) Sakit punggung, perubahan gaya
berjalan
b) Ketidaksabaran untuk mengakhiri
kehamilan
c) Perasaan buaian tentang masa depan
yang ambivalen
3. Sebelum kelahiran
a) Lightening atau tanda dini
dimulainya persalinan
b) Sakit perut bagian bawah
b. Tanda Obyektif
1. 29-33 minggu
a) Rasa panas dalam perut disebabkan
tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut ke dalam esophagus
b) Kontaraksi braxton-hick
c) Fundus terletak diantara umbilikus
dan xipoid
2. 34-38 minggu
a) Heartburn (pirosis, nyeri dada)
b) Nyeri pada
tulang belakang bagian bawah
c) Konstipasi
d) Vena varikosa (varicose veins)
e) Edema kaki
f) Haemoroid (wasir)
3. Sebelum kelahiran
Fundus
ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul,
kemudian perut kelihatan maju ke depan.(Dickason, 1997)
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Pada Trimester Ketiga
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ketigayaitu :
A.
Minggu 25 – 28
1.
Bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
2.
Janin dapat hidup pada usia 27 minggu
B. Minggu 29 – 32
1.
Tubuh Menjadi lebih besar
2.
Rambut halus yang pernah menutupi itu hampir habis
3.
Bayi mulai memahami secara tegas dengan tangannya.
C. Minggu 33 – 36
1.
Berat janin menetap
2.
Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
3.
Kuku jari tumbuh
4.
Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam
minggu-minggu ini.
D. Minggu 37 – 40
1.
lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin
menjadi menggumpal
2.
kuku jari tangan dan kaki terbentuk sempurna dan melampaui ujung
jari tangan dan kaki
3.
testis turun ke arah scrotum
4.
tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian
tubuh
(Depkes RI, 1993)
2.5 Perubahan Psikologis Ibu Pada
Trimester Ketiga
a) Ambivalence (Ketakutan)
Pada
awalnya, terjadi rencana kehamilan dimana ada element yang mengejutkan bahwa
konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang
“salah”, kehawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau
rencana karier,
ketakutan tentang peran baru dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan
kelahiran.
b) Acceptance (Penerimaan)
Penerimaan
kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor.Rendahnya penerimaan cenderung
dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan
konflik.Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai
kelahiran anak.Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih
berarti.
Selama
trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang
adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan
mungkin menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.
c) Introversion (Memikirkan)
Introvert
atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang
biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas
terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan
waktu untuk sendiri.
d) Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama
kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi
sumber stress selama kehamilan.
e) Change In Body Image (Perubahan Gambaran Tubuh)
Kehamilan
menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat.Wanita menyadari
bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/istri pada kehamilan trimester ketiga:
a.
Lebih cemas akan kecanggungan fisik
b.
Ketidaknyamanan
c.
Persiapan persalinan
d.
Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
(Olds, 1995)
2.6 Kebutuhan
Nutrisi
Bagi Kehamilan
Trimester3
1. Asam Lemak Omega-6 (Asam
lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat).
Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat
(AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam
eikosapentaenoat ) dan DHA (asam dokosaheksaenoat ). AA dan
DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
JenisMakanan
: Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam omega-3
misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri dan ikan
tawas.
2. Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini
berperan dalam prosespembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis
Makanan : Kacang kedelai (tempe,
tahu), hati sapi, serelia yang sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna
hijau tua, jeruk, apel dan sebagainya.
3. Vitamin B2 ( Riboflavin). Manfaat : Membantu
melepas energi dari protein sertamembantu
memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil. Jenismakanan : telur
dan keju cheddar
4. Vitamin B12.
Manfaat
:
1.
Menjaga
kerja sel-sel sumsum tulang belakang,sistem saraf dan saluran penceranan. Dengan demikian berbagai sel tubuh janinyang telah terbentuk berfungsi normal.
2.
Membantu
kelancaran pembentukansel darah merah. Jenis makanan : produk olahan kacang
kedelai tahu dan tempe,susu dan produk lainnya.
5. Vitamin C.
Manfaat
:
1.
Membantu
penyerapan zat besi kacang-kacangan, buahserta sayuran.
2.
Meningkatkan
penyerapan asam folat, mengurangi risiko pre-eklampsia, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Jenis makanan : jeruk, kiwi,belimbing,
paprika.
6.
Vitamin
D.
Manfaat
:
1.
Memperbaiki
penyerapan kalsium (Ca) dan membantukeseimbangan mineral dalam darah.
2.
Untuk
pembentukan tulang dan gigi.Jenis makanan : Ikan salmon, ikan hering dan susu.
(Reeder, 1992)
2.7 Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu
Pada Kehamilan Trimester Tiga
1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik
2. Pengembangan ukuran psychososial
3. Peningkatan perhatian pada dirinya
sendiri
4. Peningkatan perhatian
a. Ketakutan diri untuk mendapatkan
kesehatan dan “performance” selama persalinan
b. Ketakutan pada kesehatan bayi
5. Pemikiran penerimaan peran sebagai
seorang ibu
a. Membayangkan situasi sebagai orang tua
b. Obsesi persalinan dan kelahiran,
keinginan kehamilan yang berlebihan
c. Peningkatan nesting behavior
(Reeder, 1992)
2.8 Komplikasi Kehamilan Trimester Ketiga
A.
Persalinan Prematuritas
Persalinan
prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara
umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.
Persalinan prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari
2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna.
Sebab persalinan prematuritas :
a. Hamil dengan perdarahan, kehamilan
ganda
b. Kehamilan disertai komplikasi
(preeklamsia, dan eklamsia)
c. Kehamilan dengan komplikasi penyakit
ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dsb).
d. Keadaan gizi yang rendah disertai
kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak hamil terlalu
pendek.
B.
Kehamilan Ganda (Kembar)
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu: Diperlukan gizi yang lebih banyak,
sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi
keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil
(hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai
kesulitan.
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin: Dapat terjadi persalinan
prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah persalinan
anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan
janin yang kedua.
C. Kehamilan Dengan Perdarahan
Perdarahan
pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam
kandungan.Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester
ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio
plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari
pecahnya vasa previa.
D. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya
selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi
langsung pada janin.Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada
kehamilan kecil mungkin dapat terjadi deformitas.Oleh karena itu bila
berhadapan dengan kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan
harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
E. Kehamilan dengan kematian janin
dalam rahim
a. Kehamilan diatas umur hamil 36
minggu pada ibu dengan diabetes melitus
b. Mungkin terjadi lilitan tali pusat
yang mematikan
c. Terjadi simbol tali pusat
d. Gangguan nutrisi menjelang kehamilan
cukup bulan
e. Kehamilan dengan perdarahan
f. Kehamilan lewat waktu lebih dari 14
hari
F. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan
(Senotinus)
Beberapa
kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:
a. Janin yang kekurangan nutrisi dan
oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri, dengan metabolisme jaringan
lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin dengan
hasil lewat waktu
b. Air ketuban yang makin kental, akan
sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan gangguan pernafasan saat
kelahirannya.
c. Bila gangguan terlalu lama dan
berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh
kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup dan janin menjadi lebih
besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam
rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu
besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan operasi seperti induksi
persalinan sampai dengan sesio sesarea
G. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan
Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan:
1. Tekanan darah sekitar 140/90 atau
kenaikan tekanan darah 30 mmhg untuk sistolik 15 mmhg untuk diastolik dengan
interval pengukuran selama 6 jam
2. Terdapat pengeluaran protein dalam
urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2
3. Edema (bengkak kaki, tangan, atau
lainnya)
4. Kelainan berat badan lebih dari 1
kg/minggu
Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan):
1. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2. Pengeluaran protein dalam urine
lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
3. Terjadi penurunan produksi urin
kurang dari 400 cc/24 jam
4. Terdapat edema paru dan sianosis dan
terasa sesak napas.
5. Terdapat gejala subjektif (sakit
kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerahperut atas)
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)
BAB III
PEMBAHASAN SENAM HAMIL
PEMBAHASAN SENAM HAMIL
3.1
Definisi Senam Hamil
Senam Hamil
merupakan gerakan relaksasi,dan dengan senam diharapkan stres ibu menjalani
kehamilan dan menghadapi persalinan akan berkurang,karena di siniakan di
pelajari cara bernafas dan mengedan yang benar.Begitu memasuki trimester
akhir,ibu biasanya ikut kelas senam dengan di pandu instruktur,atau tepatnya
sejak usia kandungan mencapai 28 minggu,paling sedikit seminggu sekali.Ini
dilakukan hingga menjelang
melahirkan.
Senam hamil merupakan latihan
relaksasi yang di lakukan oleh ibu-ibu yang mengalami kehamilan sejak usia
kehamilan usia 28 minggu sampai dengan masa kelahiran. Dan senam hamil
merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care).
Senam hamil akan memberikan suatu
hasil produk kehamilan atau autcome
persalinan yang lebih baik,dibandingkan dengan ibu-ibu hamil yang tidak
melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care di laporkan akan menaikkan dan mengurangi berat badan
bayi lahir rendah,mengurangi terjadinya persalinan prematur. Secara keseluruhan
senam hamil akan berdampak pada peningkatan kesehatan wanita hamil. Latihan
relaksasi akan sangat membantu kehilangan ketegangan mental dan fisik ibu hamil
sekaligus untuk bayi yang sedang dikandung. Dengan demikian,para ibu hamil
tentu akan lebih mudah menghadapi persalinan.
Suatu hal yang perlu disadari para
oleh ibu hamil,bahwa senam hamil suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas dinding perut,ligment-ligment,otot-otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan.
Banyak hal yang diajarkan pada
senam ini, misalnya saja tentang cara menghadapi persalinan termasuk posisi,
mengatur nafas saat mengejan, sampai cara mengejan, dan sejak awal belajar
“belajar”, diharapkan lewat senam hamil ini para calon ibu merasa lebih siap
untuk menjalani persalina, dan kesiapan tersebut harus dalam arti fisik dan
mental.
Olahraga sangat penting bagi ibu hamil,
untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar.Namun olahraga yang
dilakukan, harus sesuai dengan perubahan fisik. Senam hamil biasanya dimulai
saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu
kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga di perlukan untuk
meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan.
3.2
Macam-Macam
Senam Hamil
1. Yoga
Hamil
Yoga
hamil, adalah seni olah
tubuh dan pernafasan yang berasal dari india. Tidak hanya bermanfaat untuk
kesegaran jasmani dan rohani, tetapi juga memperlancar proses persalinan. Ibu
hamil dapat menjalani proses kehamilan dengan santai dan lebih percaya diri.
Proses ini berpengaruh positif pada bayi, karena yogadapat mempengaruhi
keseimbangan mental, emosional, intelektual, dan fisik.
2. Pilates
Pilates
adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh joseph pilates sejak 1920.
Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian
tubuh.Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan
memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan kelainan tulang belakang.
Bagi ibu hamil, pilates dapat memperkuat otot dan sendi, terutama otot bagian
perut dekat dengan tulang punggungyang membantu proses melahirkan, membuat ibu
hamil lebih bugar, dan mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun
setelah melahirkan.
3. Hypnotherapy
Hypnotherapy
adalah sebuah senam dengan olah rasa yang dapat meningkatkan mood dan penerimaan seseorang terhadap
sakit atau gejala fisik lainnya serta mereduksi kecemasan. Untuk ibu hamil, hypnotherapy dapat mengurangi kecemasan
menghadapi proses persalinan melalui penerimaan diri
3.3
Tujuan dan Manfaat Senam Hamil
1. Melatih
ibu hamil untuk beradaptasi lebih baik dengan kehamilannya.
2. Melatih
dan mempersiapkan ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayinya.
3. Melatih
dan membantu ibu hamil untuk melakukan relaksasi dalam menghadapi proses
persalinan.
4. Mempersiapkan
ibu hamil baik fisik maupun psikologis untuk menghadapi proses kehamilan
sehingga dapat berlangsung dengan lancar.
5. Penguatan
otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopong berat tubuh ibu yang semakin
lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
6. Mencegah
varises, yaitu pelebaran pembuluh darah (vena) secara segmental yang tak jarang
terjadi pada ibu hamil.
7. Memperpanjang
nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan mendesak isi perut
k arah dada. Hal ini dapat membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak
bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan di ajak berlatih agar nafasnya
lebih panjang dan tetap rilex.
8. Latihan
pernafasan khusus yang di sebut panting quick breathing terutama dilakukan
setiap saat perut terasa kencang.
9. Latihan
mengejan, latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara
benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
10. Yang
penting, konsultasikan pada Dokter kandungan anda sebelum melakukan senam
hamil.
3.4
TahapanSenam Hamil
1. Senam
aerobic
Merupakan aktifitas senam berirama,
berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan yang disarankan untuk ibu hamil
adalah jalan-jalan. Manfaat dari senam aerobik ini adalah meningkatkan
kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan
otot dan sendi, secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh
terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan
kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan sembelit,
memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan
makanan sehat), mengurangi keletihan dan menjadikan bentuk tubuh yang baik
setelah persalinan.
2. Kalestenik
Latihan berupa gerakan-gerakan
senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan mengembangkan otot-otot serat
dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.Manfaatnya adalah meredakan sakit
punggung dan meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan
tubuh dalam menghadapi persalinan.
3. Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan
pemusatan perhatian.Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan
kalistenik.Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu
menyimpan energi untuk ibu agar siap menghadapi persalinan.
4. Kebugaran
panggul (bisa disebut kegel)
Manfaat
dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perinial)
sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Dalam
perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi. Hal ini disebabkan
delam kalangan masyarakat dahulu (dan mungkin masih, ada sampai sekarang) yang
terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh
bepergian, tidak boleh makan ikan dan masih banyak “tidak boleh” yang lain.
Hal
ini tentunya akan sangat merugikan mengingat besarnya manfaat senam hamil jika
diterapkan pada semua ibu hamil agar kehamilan dan persalinannya dapat berjalan
secara fisiologis. Untuk menciptakan kondisi tersebut sangat dibutuhkan
peningkatan pengetahuan ibu hamil.
Senam
hamil ini terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Latihan
umum. Yang boleh dilakukan oleh ibu hamil yang usuia kehamilannya lebih dari 23
minggu dan diijinkan oleh Dokter Kandungan untuk senam hamil.
2. Latihan
khusus untuk usia kehamilan 23-30 minggu.
3. Latihan
khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.
4. Latihan
khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.
Adapun
tahapan-tahapan yang disarankan bagi ilmu hamil untuk melakukan senam di rumah
sebagai berikut :
1. Fase
I (usia 23-28 minggu)
1. Latihan
pernapasan. Tujuannya untuk merangsang atau memacu sekat rongga dada atau
diafragma
2. Latihan
gerak leher, bahu, pinggul, paha, betis,dan kaki. Tujuannya untuk mengencangkan
dan melenturkan otot-otot untuk persiapan menjelang proses persalinan. Latihan
gerak organ di atas, penting karena dalam proses persalinan terjadi kontraksi
organ menyeluruh.
3. Relaksasi
atau pendinginan. Tujuannya untuk menciptakan rasa rileks. Biasanyasetiap kali
olah raga akan mempercepat pacu jantung, sehingga relaksasi penting untuk
menormalkan kembali kondisi saat berolahraga.
2. Fase
II (usia 28-36 minggu)
Seperi
fase pertama, hanya dalam fase II ditambah latihan gerakan untuk perutdan
panggul. Fungsinya, untuk memperkuat otot di sekitar perut dan panggul
3. Fase
III (usia 36-lahir)
Seperti fase pertama
dan kedua. Hanya ditambah dengan latihan untuk mengejan dengan cara pengaturan
dan pernapasan.
Meskipun senam hamil banyak
dianjurkan untuk membantu persalinan, namun, kadangkala ibu tak sempatbergabung
di kelompok senam, selain lantaran kesibukan, juga bisa jadi pertimbangan
lokasi yang lumayan jauh di tempuh dari rumah.Senam hamil dapat dilatih atau
dilakukun di rumah.
Diuraikan, teknik
dasr yang dapat dilakukan yakni dengan menganbil posisi bersila dengan tubuh
tetap tegak.Kemudian stretching dengan
menggerakkan kepala, leher dan bahu.Gunanya, untuk melakukan peregangan tubuh.
Kemudian belajar
bernapas yang benar, yakni menarik napas yang panjang, dan menghembuskan secara
teratur.Ditambahkan, hitungan menarik napas bisa diambil 7 kali hitungan,
kemudian menahannya, dan pada hitungan, kemudian menahannya, dan pada hitungan
ketiga dihembuskan.“Intinya bernapas yang benar.Benefit-nya, ibu lebih rileks
dan mengurangi ketegangan dalam tubuh.
Ibu hamil terkadang juga lebih peka
terhadap tubuh, untuk berlatih di rumah, sebaiknya dipilih di sore hari setelah
ibu melakukan aktifitas rutinnya, dan guna menciptakan rasa rileks pada saat
senam hamil dilakukan, anda bisa menghidupkan instrumen musik lembut.Terapi
musik ini juga baik dipendengarkan untuk bayi dalam kandungan.
3.5
Syarat
Mengikuti Senam Hamil
Ada beberapa syarat yang harus
dipertahatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti senam hamil, syarat tersebut
antara lain:
1. Telah
dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2. Latihan
dilakukan setelah kehamilan mencapai minimal 23 minggu.
3. Latihan
dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kamampuan fisik ibu.
4. Sebaiknya
latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalinan atau dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.
3.6 Tanda dan gejala senam
hamil harus dihentikan
1. Timbul
rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi
rahim yang lebih sering (interval < 20 menit).
3. Perdarahan
pervaginam, keluar cairan ketuban.
4. Nafas
pendek yang berlebihan.
5. Denyut
jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual
dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan
jalan.
8. Pembengkakan
yang menyeluruh.
9. Aktifitas
janin yang berkurang.
3.7
Tempat
senam hamil
Dalam melakukan senam hamil
prasyarat tempat sangat menentukan, adapun syarat dari tempat senam hamil
terssebut adalah :
1. Ruangan
cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2. Lantai
ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding
ruangan dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan
memberi kesempatan untuk mengoreksi gerakannya sendiri.
4. Alat
dan perkakas di dalam ruangan dipilih
yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.
5. Ada
iringan atau al unan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi.
3.8
Larangan
senam hamil
Senam hamil dapat diikuti oleh
semua wanita yang hamil namun ada larangan atau kontra indikasinya, ada 3
kontra indikasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam hamil :
1. Kontra
indikasi absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit
jantung, penyakit paru, servik inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar,
riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak ari-ari
seperti (plasenta previa,
pre-eklamasi maupun hipertensi).
2. Kontra
indikasi relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anaemia berat, irama jantung
yang tidak teratur, penyakit paru bronchitis yang kronis, riwayat penyakit
diabetes mellitus, kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI dibawah 12),
penyakit darah tinggi, penyakit-penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedik dan perokok hebat.
3. Segera
menghentikan senam hamil. Bila
terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu senam, sakit
kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala kelahiran
premature, penurunan gerakan bayi intra uterin.
3.9
Gerakan
Dasar Senam Hamil
1. Gerakan pertama yaitu posisi berdiri dan tangan di
pinggang, gerakkan leher ke kanan dan kiri untuk meregangkan otot leher.
2. Gerakan sederhana dengan melakukan latihan dasar kaki
dan menggerakkan telapak kaki ke depan dan ke belakang guna membantu sirkulasi
vena dan mencegah pembengkakkan di kaki.
3. Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki
ditekuk kemudian dorong kembali ke depan. Lakukan bergantian dengan kaki
lainnya. Gunanya untuk latihan dasar panggul.
4. Pada gerakan ini yaitu berbaring dengan posisi miring.
Angkatlah kaki perlahan-lahan lalu turunkan. Lakukan bergantian dengan kaki
satunya. Gunanya untuk menguatkan otot paha.
5. Selanjutnya berbaring telentang, kedua lutut dipegang
dengan tangan, kemudian tarik nafas dan berlatih mengejan.
6. Sikap merangkak, letakkan kepala di antara ke dua
tangan, lalu menoleh ke samping. Selanjutnya turunkan badan sehingga dada
menyentuh kasur. Bertahanlah pada posisi ini selama kurang lebih 1 menit.
7. Gerakan ini sangat cocok untuk Ibu yang bayinya
masiy belum masuk
pinggul (sungsang).
pinggul (sungsang).
BAB IV
Asuhan
Keperawatan
4.1
Pengkajian
Selama trimester ketiga peristiwa-peristiwa yang baru
terjadi dalam keluarga dan efeknya terhadap kehamilan dikaji. Daftar pertanyaan
pengkajian trimester ketiga:
1.
Rencana antisipasi apa yang sedang
disusun berkenaan dengan tangggung jawab baru menjadi orang tua, permasalahan
saudara kandung, pemulihan dari kehamilan dan melahirkan dan penatalaksanaan
fertilitas?
2.
Keberhasilan dan rasa frustasi apa
yang dialami ibu berkenaan dengan diet, istirahat dan relaksasi, seksualitas
dan dukungan emosional?
3.
Apa pemahaman ibu tentang kebutuhan
keluarganya berkenaan dengan kehamilan dan anak?
4.
Sejauh mana kejauhan orang tua bila
terjadi kedaruratan? Apakah ibu mengetahui dan memahami tanda bahaya dan cara
serta kepada siapa ia harus melapor?
5.
Apakah ibu mengetahui tanda-tanda
persalinan premature dan persalinan aterm?
6.
Apa pemahaman ibu tentang proses
persalinan, harapan ibu terhadap dirinya dan orang lain selama persalinan,
serta apa ynag harus dibawa ke rumah sakit?
7.
Apa rencana ibu dan keluarganya
untuk menghadapi persalinan?
8.
Kecemasan apa yang ingin ibu ketahui
tentang cara mengendalikan rasa tidak nyaman selama persalinan?
9.
Apakah ibu memiliki pertanyaan
tentang perkembangan janin dan metode untuk mengkaji kesejahteraan janin?
a.
Pengkajian meternal
a.
Wawancara
Pertanyaan pertama pada wawancara trimester ketiga
diajukan dengan tujuan mengidentifikasi kekhawatiran utama wanita hamil pada
saat itu. Pemusatan perhatian pada wanita akan membantu kesiapannya untuk
belajar dan membuat wanita itu yakin bahwa perawat memerhatikannya sebagai
individu. Berdasarkan kebutuhan yang diutarakan pasien, keadaan wanita saat
itu, dan hal-hal yang biasa dibutuhkan kabanyakan wanita pada tahap akhir
kehamilan, keputusan klinis perawat menjadi pedoman isi dan arah wawancara.
Tinjauan ulang system-sistem tubuh perlu dilakukan
pada setiap pertemuan.Setiap tanda atau gejala yang mencurigakan harus dikaji
dengan mendalam.Identifikasi rasa tidak nyaman yang mencerminkan adaptasi
terhadap kehamilan. Pertanyaan –pertanyaan khusus diajukan untuk mengkaji
kemungkinan infeksi contoh: (saluran kemih, saluran pernafasan). Pengetahuan
tentang tindakan perawatan diri dan keberhasilannya dan terapi yang
diresepkan dikaji. Respon psikososial terhadap kehamilan dan pendekatan menjadi
orang tua dikaji.
b.
Pemeriksaan fisik
Selama pemeriksaan fisik pada trimester ketiga, suhu,
nadi, pernafasan, tekanan darah, dan berat dikaji dan dicatat. Tanda dan gejala yang mencurigakan dan ditemukan
selama wawancara dikaji. Keberadaan,
lokasi, dan derajat edema didokumentasi dengan cermat. Usia gestasi dikonfirmasi, di beberapa klinik,
pemeriksaan pelvis mingguan dimulai pada minggu ke-36 sampai ke-38 dan
dilanjutkan sampai aterm, terutama untuk memastikan bagian presentasi, stase,
dan dilatasi daneffacement serviks.
c.
Uji laboratorium
Pada setiap kunjungan, dilakukan pemeriksaan urine
untuk mendeteksi glukosa dan albumin. Tes kultur dan sensitivitas urine
dilakukan jika diperlukan. Di beberapa fasilitas kesehatan, pada setiiap
kunjungan dilakukan pemeriksaan hematokrit darah yang diambil menggunakan pipet.
Tes darah diulang sesuai kebutuhan: tes untuk mendeteksi sifilis; hitung darah
lengkap meliputi hematokrit, hemoglobin, dan hitung diferensial; skrinning
antibody (kell, duffy, rubella, toksoplasmosis, anti-Rh, AIDS);sel sabit; dan
kadar asam folat jika ada indikasi. Apabila tidak dilakukan pada awal
kehamilan, maka pada wanita berusia lebih dari 25 tahun, dilakukan pemeriksaan
glukosa.Apusan serviks dan vagina diulang pada minggu ke-32 atau sesuai
kebutuhan untuk mendeteksi adanya organism Chlamydia, gonore, herpes simpleks
tipe 1 dan 2, dan streptokokus grup B.
B.
Pengkajian janin
Sejak minggu ke-32, identifikasi presentasi, posisi,
dan stasiun( engagement) janin dengan bantuan maneuver Leopold dilakukan setiap
minggu.
Tinggi fundus diukur pada setiap kunjungan. Ukuran dan
besar(berat) uterus dibandingkan dengan usia kehamilan yang sesungguhnya.
Walaupun beberapa klinisi dapat memperkirakan berat janin dengan
ketepatan yang mangagumkan, perkiraan itu umumnya tidak konsisten dan tidak
dapat diandalkan. Perkiraan berat janin meningkat keakuratannya melalui
pengukuran diameter biparietal ( biparietal diameter determination [BPD]
pada pemeriksaan ultrasonografi. Kemungkinan adanya retardasi pertumbuhan
janin, kehamilan kembar, dan ketidakkeakuratan taksiran partus (TP) dapat
diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi.
Status kesehatan janin dievaluasi pada setiap
kunjungan.Ibu diminta menjelaskan gerakan janin. Ibu ditanya apakah ia
mengalami tanda komplikasi potensial yang perlu dilaporkan misalnya perubahan
gerakan janin, ketuban pecah.
4.2 Diagnosa
Keperawatan
- Pola nafas inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal sekunder terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen
- Inkontinensia urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
- Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan melahirkan
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan dan perubahan pusat gravitasi.
- Kerusakan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang awitan persalinan palsu atau sejati
4.3 Rencana
Intervensi
No
|
Diagnosa
|
Tujuan/KH
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Pola nafas
inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal sekunder terhadap
meningkatnya tekanan intra abdomen
|
Tujuan: Pola
nafas dapat kembali efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 ×
24 jam dengan kriteria hasil:
1. Klien tampak
rileks
2. Frekwensi
pernafasan normal (16 – 24 × per menit)
|
|
|
2.
|
Inkontinensia
urine: stress berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan kelemahan
otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
|
Tujuan:
Inkontinensia dapat teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2
× 24 jam, dengan kriteria hasil:
1.
Klien mengerti penyebab dari inkontinensia
2.
Frekwensi berkemih menurun
3.
Klien dapat melakukan senam kegel secara mandiri
|
|
|
3.
|
Ansietas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan
melahirkan
|
Tujuan:
Ansietas dapat teratasi setelah dilakukan intervensi selama 2 × 24 jam,
dengan kriteria hasil:
1.
Klien tampak rileks
2.
Klien tampak percaya diri
3. Tidak terjadi
insomnia
|
|
1. Informasi
yang adekuat dapat membawa pasien lebih kooperatif dalam memberikan terapi
2. Mengetahui
tingkat ansietas yang dialami klien dapat membantu menentukan intervensi yang
tepat untuk mengatasi ansietas
3. Mengetahui
penyebab yang menagkibatkan ansietas yang dialami klien
4. Membentu
klien untuk dapat mengatasi ansietasnya secara mandiri
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Suatu
proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya
ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan
dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga.Trimester tiga
merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40
minggu).
Pada
kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat
genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan
terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.
5.2 Saran
Apabila seorang klien mengalami
kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi
kehamilan itu sendiri, diantaranya pola makan, aktifitas, pola tidur serta
jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan terganggunya janin
dll.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Dwi.
2009. Perawatan Ibu Hamil. Panji
Pustaka : Yogyakarta
Brayshaw
Eileen. 2007. Senam Hamil & Nifas
Pedoman Praktis Bidan. EGC : Jakarta
Anggraeni
Poppy. 2010. Serba-serbi Senam Hamil. Intan
Media: Yogyakarta
Maya. 2013. Asuhan
Keperawatan pada ibu hamil Trimester Ketiga. http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2013/02/makalah-askep-ibu-hamil-trimester-ketiga.htmlDiakses pada tanggal 16 September 2013
2008.
Kehamilan Trimester 3. http://perawat2008a.wordpress.com/2011/10/04/kehamilan-timester-iii/ Diakses pada tanggal 16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar