Selasa, 09 Desember 2014

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keberhasilan proses persalinan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu (power,passage,psikologis) ,faktor janin ( plasenta ),dan faktor penolong persalinan .Hal ini sangat penting ,mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi di sebabkan oleh tidak terdeteksiya secara dini adanya salah satu dari faktor faktor tersebut .Menurut WHO bahwa kematian bisa di cegah jika bidan terampil  membantu ibu dalam proses melahirkan .Bidan di katakantrampil bilamana menguasai pengetahuan maupun praktik kebidanan

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan?

1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

1.4  Manfaat
1.4.1 Agar Mahasiswa tahu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan














BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
2.1.1 Power
Power adalah kekuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut meliputi :
a.      His ( kontraksi uterus )
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot otot polos rahim bekeraj debgan baik dan sempurna .Sifat his yang baik dalah kontraksi simetris ,fundus dominan ,terkoordinasi,dan relaksasi.Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisologis lainnya ,bersifat nyeri.Tiap his di mulai sebagai gelombang dari salah satu sudut di mana tuba masuk ke dalam dinding uterus .Di tempat tersebut ada suatu pace maker darai mana gelombang tersebut berasal.
Kontraksi ini bersifat involunter karean berada di bawah pengaruh saraf intrinsik.Iini berarti wanita tidak memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi kontraksi .Kontraksi uterus juga bersifat intermiten sehingga ada periode relaksai uterus di anatraa kontraksi  ,fungsi penting relaksasi ,yaitu :mengistirahatkan otot uterus , memberi kesempatan istirahat bagi ibu ,mempertahankan kesejahteraa bayi karena uterus menyebabkan kontriksi pembuluh darah plasenta.
1.      Pembagian his dan sifatnya :
a.    His pendahuluan : his tidak kuat ,datangnya tidak teratur ,menyebabkan keluarnya lendir darah atau bloody show
b.    His pembukaan (kala 1):menyebabkan pembukaan serviks ,semakin kuat ,teratur dan sakit
c.    His pengeluaran (kala 2): untuk mengeluarkan janin ,sangat kuat, teratur, simetris ,terkoordinasi .
d.   His pelepasan plasenta (kala 3):kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirka plasenta
e.    His  pengiring (kala 4):kontraksi lemah ,masih sedikit nyeri ,terjadi pengecilan dalam beberapa jam atau hari
2.      Hal hal yang harus di perhatikan pada his saat melekukan obeservasi :
a.    Frekunsi his :jumlah his dalam waktu tertentu ,biasanya per menit per 10 menit
b.    Intensitas his :kekuatan his (adekuat atau lemah)
c.    Durasi (lama his ):lamanya setiap his berlangsung dan di tentukan dalam detik ,misalnya 50 detik
d.   Interval his : jarak antara his yang satu dengan his berikutnya ,his datan tiapa 2-3 menit .
(asrinah ,2010:10)
3.      Identifikasi  his / kontraksi
Jika persalinan slah di diagnosis,mungkin kan di lakukan intervensi yang tidak tepat untuk mempercepat persalinan .Sebaliknya ,jika persalinan tidak di diagnosis ,janin berada dalam bahaya akibat penyulit tidak terduga .Walaupun diagnosisi banding antara persalinan palsu dan persalinan sejati kadang sulit di tentukan ,diagnosis biasanya di buat berdasrakan kontraksi yang terjadi
Tabel 2.1
Perbedaan kontraksi pada persalinan sejati dan kontraski persalinan palsu
kontraksi pada persalinan sejati
kontraski persalinan palsu
Kontraksi terjadi dengan interval
Kontraksi terjadi dengan interval tidak teratur
Interval secra bertahap memendek
Interval tetap lama
Nyeri di pinggung dan abdomen
Nyeri perut di bawah
Servik membuka
Servik belum membuka
Nyeri tidak hilang dengan sedasi
Nyeri mereda dengan sedasi
Sumber :cuningham,2006

4.      Perubahan perubahan akibat his
a.       Pada uterus :uterus terba keras / padat karena kontraksi.Sejak kehamilan lanjut dengan jelas terdiri dari 2 segmen ,yaitu segmen atas dan segmen bawah .Segmen atas di bentuk oleh korpus uteri dan segmen bawah yang terjadi di isthmus uteri.Pada saat kontraksi segmen atas memegang peranan aktif dan didndingya menjadi tebal ,dan mendorong anak untik keluar .Sedangkan segmen bawah memegang peranan pasif yaitu mengadakan relaksasi dam dilatasi sehingga menjadi saluran tipius dan teregang karena akan di lalui oleh bayi .Karena segmen atas dan bawah menjadi jelas.Batas ini di sebut dengan lingkaran retraksi fisiologis .Jika segmen sangat di regang maka lingkaran retraksi patologis atau lingkaran bandl (FK UNPAD,1983:229).
b.      Pada servik:his membut serviks menjadi menipois dan memendek yang di sebut effacement
c.       Pada janin:perukaran oksigen pada sirklulasi uteroplasenter kurang,sehingga timbul hipoksia lama maka terjadi gawat janin.
d.      Pada ibu :meneyebabkan rasa sakit .Bersamaan dengan setiap kontraksi,kandung kemih ,rectum ,tulang belakang ,dan tulang pubis menerima tekanan kuat dari rahim.Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.
Umumnya ,rasa sakit kontraksi mulai dari bagian bawah punggung ,kemudian menyebar ke bagian bawah perut ,mungkin juga menyebar ke kaki.Rasa sakit mulai seperti sedikit tertusuk ,lalu mencapai puncak,kemudian menghilang bseluruhnya .Sebagian besra ibu merasakannya seperti kram haid yang parah.Ada juga yang merasakan nnya sepertigangguan saluran pencernaan atau mulas diare.Secara medis ,sakit kintraksi di ktegorikan bersifat tumpul yang di sebut visceral dull anching .
Sakit kontraksi dalam persalinan merupakan nyeri primer .Daerah yang mengalami nyeri primer ,antara lain pinggang ,punggung,perut,dan pangkal paha.Sebagian efek kontraksi ,timbul juga nyeri sekunder,seperti mual,pusing,sakit kepala,mintha,tubuh gemetar,panas ,dingin ,kram,pegal pegal dan nyeri otot.
Selain sakit akibat kontraksi ,asakit lain terjadi saat kepala bayi mulai muncul di vagina .Jaringan antara vagina dengan anus (perineum) teregang samgat kencang akibat perobekan jaringan .Sebagian besra ibu merasakn seolah olah bagian bawahnya setelah sembelitsatu bulan .Secara medis,sakit tenggorokan bersifat tajam dan panas yang di sebut juga tergantung  pada ambang nyeri dari penderita yang di tentukan oleh keadaan jiwanya .
b.      Tenaga mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah atau di pecahkan ,serta sebagian presentasi sudah berada di dasar panggul ,sifat kontraksi berubah ,yakni bersifat mendorong keluar di bantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha volunter.Keinginan mengedan ini di sebabkan karena :
1.      Kontraksi otot otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan untuk mendorong keluar
2.      Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu waktu buang air besar (BAB) ,tapi jauh lebih kuat .
3.      Saat kepala bayi sampai kedasar panggul ,timbul reflex yang mengakibatkan ibu menutup glotisnya ,mengkintraksikan otot otot perut dan menekan diafragma nya ke bawah
4.      Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu ada his
5.      Tanpa tenaga menegedan bayi tidak akan lahir
2.1.2 Passage
Passage atau jalan lahir di bagi menjadi 2 .
a.         Bagian keras :tulang panggul
b.        Bagia lunak : otot otot dan ligament ligament
1.        Bagian keras :panggul
a.      Tulang panggul
Tulang panggul terdiri dari empat buah tulang terdiri dari :
1.      Dua os coxae (tulang pangkal paha )
a.       Os ilium (tulang usus) terdiri dari : crista iliaca ,spina iliaca anterior superior (SIAS) dan spina iliaca posterior superior (SIPS) ,spina iliaca posterior inferior (SIPI),spina iliaca anterior inferor (SIAI),incisura ischiadi mayor ,linea inominata,corpus os ilii.
2.      Os pubis (tulang kemaluan ) terdiri dari :foramen obtutarium,ramus superior ossis pubis,ramus inferior ossis pubis ,lineailliopectinea ,corpus pubis,tuber culum pubicum,arcus pubis ,simfibis pubis .
3.      Os sacrum ( tulang kelangkang) terdiri dari :promontorium,foramen scralia anterior ,crista scralis,vertebra sacralis,ala sacralis,vertebra lumbalis
4.      Os coccygeus (tulang tungging) terdiri dari : vertebra coccyges.
(FK UNPAD,1983:11)
b.      Ruang panggul
Ruang panggul terdiri dari:
1.        Pelvis mayor (false pelvis ) :bagian di atas pintu atas panggul tidak berkaitan dengan persalinan
2.        Pelvis minor (true pelvis) terdiri dari :
a.    Pintu atas panggul (PAP) di sebut pelvic inlet
Batasan PAP adalah promontorium ,sayap sacrum ,linea inominta,ramus superior osis pubis ,dan pinggir atas syimphysis pubis. Ukuran PAP adalah
1.      Ukuran muka belakang (conjugate vera)
Jaraknya dari promontorium ke pinggir atas sympisis,ukuran normalnya 11 cm.Ukuran ini adalah ukuran yang terpenting dalam panggul .Conjugata vera tidak dapat di ukur langsung ,tapi dapat di perhitungkan dengan mengurangi conjugate diagnolis (dari promontorium ke pinggir bawah sympisis ) sejumlah 1,5  2 cm.(CV=CD1,5)
2.      Ukuran melintang (diameter tranversa )
Merupakan ukuran terbesar antara linea innominata di ambil tegak lurus pada conjugate vera ,ukurannya 12,5 cm  3,5 cm
3.      Ukuran serong (diameter oblique)
Dari artilulatio sakroiliaka ketuberculum pubicum dari belajan panggul yang bertentangan .Ukurannya 13 cm
4.      Bidang tengah panggul terdiri atas bidang luas dan bidang sempit panggul
Bidang luas panggul terbentang antara symphisis ,pertengahan acetabulum , dan pertemuan antara ruas sacral II dan III .Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm.Karena tidak ukuran yang kecil ,bidang ini tidak menimbulkan kesulitan dalam persalinan dan biasanya tidak di ukur .
Bidang sempit panggul terdapat setinggi pinggir bawah simphisis ,ke dua spina inciadica dan memotong sacrum ± 1-2 cm di atas ujung sacrum .Ukuran muka belakang 11,5 cm ,ukuran melintang 10 cm , dan diameter sagitalis posteror ialah dari sacrum ke pertengahan antara spina aschiadica 5 cm.
5.      Pintu bawah panggul (PBP) atau di sebut pelvic outlet
Pintu bawah panggul bukan suatu bidang ,tetapi terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama,ialah garis yang menghubungkan ke dua tuber ischiadicum kiri dan kanan.Puncak dari segitiga yang belakang adalah jung os sacrum ,sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri dan kanan.Segitiga di depan di batasi oleh arcus pubis
Pintu bawah panggul biasanya di tentukan 3 ukuran :
a.       Ukuran muka belakang :dari pinggir bawah symphisis ke ujung sacrum (11,5 cm)
b.      Ukuran melintang :antara tuberischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam (10,5)
c.       Diameter sagitalis posterior :dari ujungsacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5)
c.       Bidang hodge
Ukuran menentukan berapa jauhnya bagian depan anak turun ke dalam rongga panggul ,maka hodge telah menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul .
1.    H I : sama dengan pintu atas panggul
2.    H II :sama dengan H I melalui pinggir bawah synphisis
3.    H III:sama dengan H I melalui spina isciadica
4.    H IV :sama dengan H I melalui ujung os coccyges
Sumber :FK UNPAD,1983
d.      Ukuran ukuran panggul
1.        Ukuran panggul dapat di peroleh dengan cara :
·      Pengukuran secara klinis
Pintu atas panggul (PAP)
Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah ,melalui konkavitas dari sacrum ,jari tengah di gerakkan ke atas sampai dapat meraba prontorium .Sisi radial dari jari telunjuk di tempelkan pada pinggir bawah syimphisis dan tempat ini di tandai dengankuku jari telunjuk tangan kri .Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari  kita dengan pemeriksaan dalam pada panggul yang sempit .Pada panggul dengan ukuran normal ,promontorium tidak tercapai,ini menandakan bahwa CV cukup besar .Hal ini dapat di ketahui dengan.
a.       Pemeriksaan luar
Kalau kepala dengan ukuran terbesarnya sudah melewati PAP maka hanya sebagian kecil saja dari kepal yang dapat di raba dari luar symphisis .Kedua tangan yang di letakkan pada pinggir bagian kepala ini divergent .
b.      Pemeriksaan dalam
Bagian terendah kepala sampai spina ischiada atau lebih rendah .
Ø Bidang tengah panggul
Ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diukur secara klinis dan memerlukan pengukuran rontgenologis
Ø Bidang bawah panggul
Diameter tranversa ,diameter sagitalis posterior dan anterior dapat di ukur dengan pelvimeter dari thoms.Pengukuran ini adalah pangukuran yang kasar karena tuber ischii tertutup oleh lapisan otot dan lemak yang berbeda tebalnya dari orang ke orang .
·         Pelvimetri rontgenologis
·         Pita meter
·         Jangka panggul
2.      Ukuran panggul luar
a.         Distantia spinarium,yaitu jarak antara spina iliaca anterior supserior kiri dan kanan (23 cm - 26 cm)
b.        Distantia cristatium ,yaitu jarak yang terjauh antara crista iliaca kakan dan kiri (26 cm  - 29 cm )
c.         Lingkar panggul ,yaitu : dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter mayor sepihak ,lalu kembali melalui tempat yang sama ,di pihak lain (80 cm – 90 cm )
d.        Conjugate externa (boundeleque) yaitu jarak antara pinggir atas symphisis dan ujng prosesus spinosus ruas lumbal ke V (18 cm – 20 cm )
3.      Bentuk panggul
Menurut Caldwell dan moloy ada 4 bentuk dasar panggul :
a.         Ginekoid : paling ideal ,bemtuk hampi bulat .Panjang diameter anterosposterior kira kira sama dengan diameter tranversa
b.        Android:bentuk hampir segitiga.Umumnya laik laki mempunyai jenis panggul ini .Panjang diameter  anterosposterior hamper sama dengan diameter tranversa ,akan tetapi jauh lebih mendekati sacrum
c.         Anthropoid :bentuknya agak lonjong seperti telur panjang diameter anterosposterior lebih besar dari pada diameter tranversa
d.        Platipeloid :jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang 
2.      Bagian Lunak
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamentum yang meliputi dinding panggul sbeelah dalam dan menutupi panggul sebelah bawah. Yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul, disebut diagfragma pelvis.
a.         Diafragma pelvis, dari dalam keluar terdiri atas
·           Pars muscularis yaitu musculus levator ani, letaknya agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. Musculus levator ani kiri dan kanan sebetulnya terdiri atas tiga bagian:
1.        Musculus pubo coccyges dari os pubis ke septum anococcygeum
2.        Musculus ilio coccyges dari arcus tendineus musculus levator ani ke os coccigeus dan septum anococcygeum
3.        Musculus iscio coccygeus dari spina aschiadica ke pinggir sacrum dan os coccygeus
·         Pars membrancea, yaitu diafragma urogenital, antara musculus pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga, yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenital. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah depan, dan pada perempuan sekat ini ditembus oleh uretra dan vagina. Diafragma pelvis ini menahan genetalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak aau lemah, misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut, mungkin genetalia interna turun (prolaps)
b.      Perineum
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul daerah ini terdiri dari dua bagian:
1.      Region analis disebelah belakang. Disini terdapat musculus spincter ani externus yang mengelilingi anus.
2.      Regio urogenital, disini terdapat:
a.    Musculus bulbo cavernosus yang mengelilingi vulva
b.    Musculus ischio cavernosus
c.    Musculus transverses perinea superfisialis

2.1.3        Passenger
Janin
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa factor yakni kepala janin, presentasi, leak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta harus melewati jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan normal (Sumarah, 2010)
1.      Kepala Janin
Kepala janin adalah bagian yang terpenting karena dalam persalinan perbandingan antara besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan. Jika kepala dapat melalui jalan lahir, bagian-bagiannya dapat menyusul dengan mudah.
Kepala bayi terdiri dari:
a.      Bagian muka, terdiri dari
1.        Tulang hidung (os nasale)
2.        Tulang pipi  (os zygomatikum)
3.        Tulang rahang atas (os maxilare)
4.        Tulang rahang bawah (mandibulare)
b.      Bagian tengkorak
Bagian ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya bagian tengkoraklah yang paling depan
Yang membentuk bagian tengkorak adalah
1.      Tulang dahi (os frontale) 2 buah
2.      Tulang ubun ubun (os parietale) 2 buah
3.      Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
4.      Ulang belakang kepala (os occipitale)


c.       Sutura
Sutura adalah  sela-sela diantara tulang yang ditutupi oleh membrane. Kegunaannya
1.        Memungkinkan terjadinya maulage
2.        Dapat mengetahui posisi kepala janin
Macam-macam sutura:
1.        Sutura sagitalis: terletak  diantara kedua os parietal
2.        Sutura Coronalis : terleta antara os frontal dan os parietal
3.        Sutura lamboidea : terletak antara os occipital dan kedua os parietal
4.        Sutura frontalis : terletak os frontal kiri kanan
d.      Fontanel/ubun-ubun
Merupakan pertemuan bberapa sutura yang ditutupi oleh membrane fontanel terdiri dari dua macam:
1.      Fontanel mayor/ubun esar/ fontanel anterior merupakan pertemuan anatara sutura sagitalis, sutura frontalis, sutura coronalis. Berbentuk segi empat. Fontanel ini menutup pada usia bai 18 bulan.
2.      Fontanel minor/ubun-ubun kecil/fontanel superior erupakan pertemuan anatra sutura sagitalis dan sutura lamboidea. Berbentuk segitiga fontanel ini menutup pada usia bayi 6-8 minggu.
e.       Ukuran-ukuran kepala bayi
1.        Ukuran muka belakang
a.    Diameter suboccipitio bregmatika: dari foramen magnum ke ubun-ubun besar: 9,5 cm
b.    Diameter suboccipito frontalis : 11cm
c.    Diameter fronto-occipitalis (dari pangkal hidung ke titik terjauh pada belakang kepala): 12 cm
d.   Diameter mento-occipitalis (dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang kepala): 13,5 cm
e.    Diameter Submento-bregmatika (dari bawah dagu ialah os hyoid ke ubun-ubun besar): 9,5 cm
2.      Ukuran melintang
a.    Diameter biparietalis (ukuran yang terbesar antara kedua ossa parietalia): 9 cm. Pada letak belakang kepala ukuran ini melalui ukuran muka belakang dari pintu atas panggul (conjugate vera)
b.    Diameter bitemporalis (jarak yang terbesar antara suura-coronaria kanan kiri): 8 cm. Pada letak defleksi ukuran ini melalui conjugate vera.
3.      Ukuran Lingkaran
a.         Circumferentia suboccipito bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm
b.        Circumferentia fronto occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34 cm
c.         Circumferentia mento occipitalis (lingkaran kepala besar) 35 cm
2. Letak janin dalam uterus
Letak dalam uterus sangat penting dalam diagnose prsalinan. Beberapa letak seperti lintang dan letak dahi tidak dapat lahir spontan, jika tidak diperbaiki maka berbahaya bagi ibu maupun janin. Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian:
a.       Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian terendah janin, yang dijumpai ketika palpasi pada kehamilan atau pemeriksaan dalam pada persalinan.
Misalnya:
presentasi pada palpasi kehamilan : kepala, sungsang
Presentasi pada pemeriksaan dala : belakang kepala
b.      Posisi
Adalah letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir. Misalnya: pada pemeriksaan dalam presentasi pada palpasi kehamilan: Punggung kiri
c.       Letak/situs
Ialah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Misalnya letak memanjang atau membujur yaitu sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu. Ini bisa letak kepala, atau letak sungsang. Letak lintang, yaitu janin tegak lurus pada sumbu ibu.
Misalnya: letak memanjang, letak melintang
d.      Habistus/sikap
Menujukkan letak bagian-bagian anak satu terhadap yang lain. Janin pada umumnya berada dalam sikap fleksi, dimana kepala, tulang punggung, dan kaki didalam keadaan fleksi. Lengan bersilang didada. Misalnya: fleksi
3.      Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selmaa kehidupan intrauterine. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalh alat yang sangat pnting bagi janin Karen merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya.
Struktur Plasenta
1.        Bagian janin/permukaan fetal (fetal portion)
Cirri-ciri permukaan fetal
Terdiri permukaan fetal:
·         Terdiri dari vili
·         Menghadap ke janin
·         Warnanya keputih putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion Nampak pembuluh-pembuluh darah
2.      Bagian ibu/permukaan maternal (maternal portion)
Cirri-ciri permukaan maternal:
·         Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta
·         Menghadap ke dinding rahim
·         Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon
·         Permukaa kasar beralur-alur
3.      Letak Plasenta
Letak plasenta pada umunya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak kea rah fundus uteri. Hal ini fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas , sehingga lbih banyak tempat berimplantasi
4.      Bentuk dan ukuran plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20cm, tebal 2-3 cm dan beratnya ± 500 gram. Panjang tali pusat 30-100 cm, terdiri dari :2 arteri dan 1 vena (arteri mengandung darah kotor dan vena mengandung darah bersih)
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.
Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan kea rah korion, anmun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.
5.      Fungsi plasenta
a.      Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritive. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan:
-          Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar berat jenis abhan makanan maka makin lambat system difusi
-          Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnta disintesis e bentuk aslinya dalm bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses anzimatik:
·         Protein dipecah menjadi asam amino
·         Lemak dipecah menjadi asam lemak
·         Hidrat arang dipeah menjadi glukosa
·         Glikogen dipecah menjadi fruktosa
·         Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
·         Obat-obatan
-          Pinositosis caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut adalah immunoglobulin G dan albumin
b.      Ekresi
Ginjal, hati, dan usus belum berfungsi dengan baik sebagai alat pebuangan. Sisa metabolisme akan dibuna melalui plasenta yang dapat menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresikan adalah karbondioksida (CO2). Bilirubin juga diekskresikan karena sel darh merah diganti relative sering. Terdapat pemecahan jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresikan sangat sedikit.
c.       Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal haemoglobin (F) yang memiliki afinitas tinggi terhadap oksigen dan sebaliknya mudah melepaskan karbondioksida melaui system difus dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut , plasenta dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernapasan, Makin tua kehamilanm semakin tinggi konsentrasi adult haemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat kelahiran.


d.      Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta (Heffner&Schust, 2006)adalah:
1.        Korionik gonadotropin
·         Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap menengeluarkan estrogen dan progesterone. Korpus luteum berfungsi sampai plasenta sempurna.
·         Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormone tes kehamilan.
·         Puncaknya tercapai pada hari ke-60
·         Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.
2.      Korionik somato-mammotropin
·         Hormon untuk metabolisme protein
·         Bersifat laktogenik dan luteotropik
·         Menimbulkan pertumbuhan janin
·         Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
3.      Estrogen Plasenta
·         Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron
·         Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
·         Retensi air dan garam
·         Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
·         Melaksanakan sintesis protein
4.      Progesteron
·         Permulaan hamil dibuat oleh korpus liteum dan plasenta
·         Pemenang otot rahim selama hamil
·         Bersama estrogen mengaktifkan tubulus dan alveolus payudara
·         Meghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi serta menghalangi pengeluaran LH
e.       Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4bulan dan selanjutnya kekebalan tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu melalui plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibody disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.
f.       Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bacteria atu virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dihalangi masuk melalui plasenta.

2.1.4 Psikologis
Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh suami dan orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancer disbanding dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini menunjukkan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang berpengaruh tehadap kelancaran proses persalinan (Asrinah, 2010:21).
Perubahan psikologis dan prilaku ibu, terutama yang terjadi selama fase laten, aktif, dan transisi pada kala 1 persalinan memiliki karakteristik masing-masing. Sebagian besar ibu hamil yang memasuki masa persalinan akan merasa takut. Apalagi untuk seorang primigravida yang pertama kali beradaptasi dengan ruang bersalin. Hal ini harus disadari dan tidak boleh diremehkan oleh petugas kesehatan yang akan memberikan pertolongan persalinan. Ibu hamil yang akan bersalin mengharapkan penolong yang dapat dipercaya dan dapat memberikan bimbingan dan informasi mengenai kedaannya.
Kondisi psikologis ibu bersalin dapat juga dipengaruhi oleh dukungan dari pasangannya, orang terdekat, keluarga, penolong, fasilitas dan lingkungan tempat bersalin, bayi yang dikandungnya merupakan bayi yang diharapkan atau tidak.

2.1.5 Pysian/penolong
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal. Dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik diharapkan kesalahan atau malpraktik dalam memberikan asuhan tidak terjadi (Asinah, 2010:21).
Tidak hanya aspek tindakan yang diberikan, tetapi aspek konseling dan pemberian informasi yang jelas dibutuhkan oleh ibu bersalin untuk megurangi tingkat kecemasan ibu dan keluarga.
Bidan mempunyai tanggungjawab yang besar dalam proses persalinan. Langkah utama yang harus dikerjakan adalah mengkaji perkembangan persalinan memberitahu perkembangannya baik fisiologis maupun patologis pada ibu dan keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kesalahan yang dilakukan bidan dalam mendiagnosis persalinan dapat menimbulkan kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan keluarga.











BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
keberhasilan proses persalinan di pengaruhi oleh beberapa factor  ( 5 P ) yaitu:
1.Power
2.Passage  (jalan lahir )
3.Pasanger  ( janin dan plasenta )
4.Psikolgis
5.Pisycian ( penolong )
      Apabila salah satu faktor dari faktor faktor tersebut mengalami masalah,maka persalinan tidak  akan berjalan lancar. Dan dari kelima faktor, faktor yang paling penting adalah power, passage, pasanger.

3.2  Saran
Diharapakan kepada semua mahasiswa agar mengerti factor-faktor yang mempengaruhi persalinan sehingga dapat mengetahui masalah yang hendak dihadapi saat persalinan



























DAFTAR PUSTAKA

Nurasiah, ai.dkk. 2012. Asuhan persalinan Normal. Bandung: PT. Refika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar