BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Trimester kedua adalah periode masa tenang setelah
menjalani masa-masa krisis pada trimester pertama. Pada umur kehamilan ini
kebanyakan kegiatan berkisar penimbangan berat badan., mengecek urine, tekanan
darah dan detak jantung. Tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena kebanyakan
diskusi sudah dibicarakan pada kunjungan pertama ke dokter.
Trimester kedua sering disebut sebagai masa istirahat
yang menyenangkan di tengah tengah perjalanan panjang masa kehamilan. Ibu mungkin
masih ingat betapa sulitnya melewati bulan-bulan pertama kehamilan. Tidak hanya
rasa tidak nyaman seperti mual dan pusing, tetapi juga kekhawatiran terjadinya
keguguran.
Kebanyakan wanita pada trimester ini dapat menikmati
penampilan dan perannya sebagai seorang wanita. Tubuh semakin berisi, perut
bertambah besar dan semuanya terasa lebih alami.
Dapat dikatakan bahwa pada trimester ini tidak banyak
kejadian yang dramatis. Oleh karena itu, masa ini adalah waktu yang tepat untuk
melakukan serangkaian tes penting, yaitu tes yang kan memengaruhi keputusan
sang ibu.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi
wanita ?
1.2.2
Apa pengertian kehamilan Trimester kedua ?
1.2.3
Bagaimana proses kehamilan trimester kedua ?
1.2.4
Bagaimana adaptasi psikososial pada trimester kedua ?
1.2.5
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua
?
1.2.6
Bagaimana cara pijat perinium ?
1.2.7
Bagaimana asuhan keperawatan pada trimester kedua ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui
proses dan mengatasi masalah pada ibu hamil trimester kedua
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa
dapat mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
1.3.2.2
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kehamilan
1.3.2.3
Mahasiswa dapat mengetahui proses kehamilan trimester
kedua
1.3.2.4
Mahasiswa dapat mengetahui adaptasi psikososial pada trimester
kedua
1.3.2.5
Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
trimester kedua
1.3.2.6
Mahasiswa dapat mengetahui cara pijat perinium
1.3.2.7
Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan pada
trimester kedua
1.4
Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui dan memberi asuhan keperawatan pada ibu dengan
trimester kedua
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Dan Fisiologi
A. Anatomi Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna
(vulva)
Yang terdiri dari:
a.
Tundun (Mons veneris)
Bagian
yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas
simfisis pubis.
b.
Labia Mayora
Merupakan
kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup rambut,
yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm.
Pada anak-anak kedua labia mayora sangat berdekatan.
c.
Labia
Minora
Bibir
kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium
dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi
orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.
d.
Klitoris
Merupakan
bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah
crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e.
Vestibulum
(serambi)
Merupakan
rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2
buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral.
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.
f.
Himen
(selaput dara)
Terdiri
dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar
dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada
yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak,
lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat
terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
g.
Perineum
(kerampang)
Terletak
di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga
kerja dari sphincter ani.
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Merupakan saluran
muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.Vagina terletak antara kandung
kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke
dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina
menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung
banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina
memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama
vagina:
1. Saluran untuk mengeluarkan lendir
uterus dan darah menstruasi.
2. Alat hubungan seks.
3. Jalan lahir pada waktu persalinan.
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang
kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding
belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina
yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti
bola lampu dan gepeng.
1. Korpus uteri : berbentuk segitig
2. Serviks uteri : berbentuk silinder
3. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang
terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya,
uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran
uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm,
nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus
dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri
dari tiga lapisan :
a.
Peritonium
Meliputi
dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan
yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b. Lapisan otot
Susunan
otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan
serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi
pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin
kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang
merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi
selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen
bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c. Endometrium
Pada
endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi
implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1.
Ligamentum
latum
Ligamentum latum seolah-olah
tergantung pada tuba fallopii.
2.
Ligamentum
rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan
uterus dalam posisi antefleksi.
3.
Ligamentum
infundibulopelvikum
Menggantung
dinding uterus ke dinding panggul.
4.
Ligamentum
kardinale Machenrod
Menghalangi
pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.Tempat masuknya pembuluh darah menuju
uterus.
5.
Ligamentum
sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari
ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
6.
Ligamentum
vesiko-uterinum
Merupakan
jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat
hamil dan persalinan.
d. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan
tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.
fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat
ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat
terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
e.
Ovarium
Merupakan
kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel
de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung
telur, mempunyai 3 fungsi:
a.
Memproduksi
ovum
b.
Memproduksi
hormone estrogen
c.
Memproduksi
progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar
usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang
mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada
wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti
pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan
akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak
teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal
ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan
tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai
dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi
Wanita
Hormon Reproduksi pada
wanita :
a.
Hormon FSH
yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
b.
Hormon
Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c.
Hormon LH
yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel
ovum).
d.
Hormon
progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
C. Hormon-Hormon
Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium.
Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah
estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual
pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga
sesuai untuk penetrasi sperma.
2.
Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus
luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama
trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3.
Gonadotropin
Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi
rendah, begitupun sebaliknya.
4.
FSH (folikel
stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan
gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari
GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang
akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH
(Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob
hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel
(sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat.
6.HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia
kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin
meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml),
kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan
dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic
Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior,
memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh
kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur
dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi
oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik
prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga
memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya
berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel,
gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.
2.2 Pengertian Kehamilan Trimester Kedua
Kehamilan trimester kedua
adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan minggu ke 28. Kehamilan
Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24
minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
2.3
Perubahan
Anatomi Fisiologi Ibu Hamil
1.
Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar
hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama
berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam
usus-usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal
dengan morning sickness hal ini di
sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh
hormone progesterone yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan,
usus besar,ke arah atas dan lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan
kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva
menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Pembesaran uterus
menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi berlubang terjadi lebih mudah
pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan membutuhkan perawatan
yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan
yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah
rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rectum dan otot-otot yang
memberikan sokongan sangat tegang.
2.
Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal
ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Pada
akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih tertekan kembali
sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal[estrogen
dan progesteron], tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan
volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan
sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng
lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil
berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga
curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin
menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.
3.
Sistem Muskuloskeletal
Pada
trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Keseimbangan
kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya
produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan
yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih
banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalasifikasi,
sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama
pada saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri email yang menyebabkan karies.Pada
trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara
berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan
akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.
4.
Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen
meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial terjadi
hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
5.
Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan
fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan hemodinamik
maternal, meliputi:
- Retensi
cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
- Anemia
relatif
- Tekanan
darah arterial menurun
6. Metabolisme
Basal
metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.
Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium,
fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg,
untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus
untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa
plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
- Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
- Produksi
glukosa dari hati menurun
- Produksi
alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- Aktivitas
ekskresi ginjal meningkat
- Efek hormon-hormon
gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2
ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
7. Perubahan
Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
a. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar
perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- kehamilan 16
minggu : pertangaha simfisis-pusat
- kehamilan 20
minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas
pusat
b. Vagina
/ vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh
estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih
oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama
kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan
folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
d. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
e. Peningkatan
Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat
janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat
uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan
mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas +
1.0-1.5 kg.
2.4 Pertumbuhan Dan Perkembangan Trimester
Kedua
Trimester kedua merupakan tahapan paling nyaman di dalam 3 jenjang
kehamilan. Keluhan-keluhan Ibu akan menghilang dan selera makan Ibu kembali
normal. Pada trimester ini gerakan janin terasa oleh ibu.
Berikut adalah tahap perkembangan kehamilan trimester kedua yaitu minggu
ke-13 hingga minggu ke-26 :
A.Janin
1.
Minggu 13
.
Plasenta
berkembang sempurna
Janin memiliki panjang dari capitis ke gluteal sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram,
seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang
sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin.
Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga
kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama
perkembangan. Janin dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipus
refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga
perut janin. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk..
Pusat penulangan primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan
menjelang perkembangan minggu ke-14.Sidik jari sebagai indentitas individu
sudah terbentuk di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat
seiring perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh tubuh).
2.
Minggu 14
Panjang janin dari capitis ke gluteal saat ini berkisar 80 – 93 mm dengan
perkiraan berat badan hampir 25 – 45 gram.Janin sudah mulai belajar membuat
ekspresi di dalam rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan bahkan
menghisap jempolnya. Berkat impuls atau rangsangan dari otaknya, otot wajah
janin sudah dapat bekerja menghasilkan berbagai macam ekspresi wajah.
Pada akhir minggu ke 14, lengan janin akan tumbuh dengan ukuran yang
proporsional sesuai dengan panjang badannya dan janin akan bergerak lebih
aktif. Hati janin akan mulai membentuk cairan empedu, pankreas mulai
menghasilkan insulin, dan limpa janin sudah membantu menghasilkan sel darah
merah. Leher janin akan bertambah panjang dan membantu kepala janin untuk
berposisi lebih tegak. Ketika lahir nanti, ukuran kepala bayi hanya ¼ dari
panjang badan. Rambut halus yang disebut lanugo juga sudah didapatkan di muka
dan tubuh janin sampai lanugo menghilang menjelang kelahiran. Lanugo berfungsi
untuk menjaga temperatur tubuh janin untuk menggantikan peran lemak tubuh
sementara.
Akhir bulan ke-3, lipatan uretra menutup dan membentuk saluran uretra
(saluran kemih). Saluran ini akan terbuka sampai ujung pada akhir bulan ke-4.
Hipospadia adalah keadaan akibat lipatan uretra tidak menyatu sempurna sehingga
muara uretra tidak berada di ujung penis namun di dorsal penis.
Tunas-tunas untuk gigi tetap terletak pada permukaan lingual gigi susu dan
dibentuk selama perkembangan bulan ke-3. Tunas tersebut tetap tidur hingga
kurang lebih 6 tahun setelah lahir. Kemudian tunas-tunas gigi tetap ini mulai
tumbuh, sambil mendorong sisi bawah gigi susu yang bersangkutan dan membantu
perlepasannya.
3.
Minggu 15
Panjang
kepala sampai gluteal janin saat ini
berkisar 9 – 10,3 cm dengan berat badan janin sekitar 50 gram (sebesar apel).
Aktivitas janin saat ini adalah berlatih, Janin berlatih untuk bernapas,
menghisap, dan menelan, bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di
kala lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan cairan amnion (ketuban) lewat
hidung dan saluran pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif di
dalam paru-parunya agar berkembang.
Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari lengan. Meskipun
kelopak matanya masih tertutup, janin sudah dapat merasakan sensasi cahaya.
Apabila Ibu menyinari perut dengan senter, maka janin akan bergerak menjauhi
cahaya. Tulang janin semakin mengeras dan menahan kalsium di dalamnya.
4.
Minggu 16
Pergerakan
janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 10,6 – 12 cm dan
berat badan janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih
tegak sekarang, matanya sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan
telinga janin sudah hampir mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin
sudah mulai berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin mulai terbentuk.
Jantung janin saat ini memompa sejumlah darah setiap harinya dan akan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
Janin sudah hampir sempurna sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan alis
namun masih terlihat kurus karena belum terdapat lemak di tubuhnya. Kulit janin
masih tipis sehingga dapat terlihat pembuluh darah dikulitnya. Produk sisa dari
sekret (cairan) pencernaan dan cairan amnion disebut mekonium sudah mulai
terakumulasi di usus. Janin akan mengosongkan kandung kemihnya setiap 40 – 45
menit.
5.
Minggu 17
Penumpukan lemak pada janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 11 – 13 cm dan
berat badan janin berkisar 110 – 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage
(tulang rawan) menjadi tulang keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta
semakin menguat dan menebal. Plasenta mengandung ribuan pembuluh darah yang
menjamin suplai nutrisi dan oksigen untuk janin.
Lemak coklat janin mulai terbentuk dan akan berakumulasi sampai akhir
kehamilan. Lemak ini akan menjaga kehangatan tubuh bayi setelah dilahirkan.
Rahim yang cukup besar sekarang memungkinkan janin untuk lebih banyak
menggerakkan kaki dan tangannya. Semua sistim organ janin sudah mulai berfungsi
dan mendekati sempurna.
6.
Minggu 18
Perkembangan
saraf janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan berat badan
janin berkisar 120 – 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya sempurna,
maka janin akan lebih mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya.
Janin dapat menggerakkan dan menekuk lengannya, berguling,menendang dan
menguap.Pertumbuhan tulang di telinga tengah dan saraf pendengaran menjadikan
janin dapat mendengar suara, seperti suara detak jantung dan aliran darah Ibu
melalui tali pusat. Janin bahkan mengangkat tangannya atau bergulung mencoba
bersembunyi apabila terpajan dengan suara yang keras.
Sistim persarafan janin mencapai tahap maturasi atau pematangan saat ini.
Suatu lapisan pelindung bernama mielin mulai menyelubungi lapisan saraf dan
proses ini masih akan terus berlanjut sampai 1 tahun setelah bayi dilahirkan.
Mielin sendiri berfungsi sebagai penghubung antara sel saraf dan membangun
suatu jaringan saraf yang kompleks.Bila janin perempuan, maka uterus (rahim),
tuba falopi (saluran tuba), dan vagina sudah terbentuk dan berada di tempatnya.
Apabila janin laki-laki maka kelenjar prostat mulai terbentuk.
7.
Minggu 19
Pemeriksaan USG Trimester Kedua
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 13 – 15 cm dan
berat badan janin berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin
bertambah. Otak janin akan mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa,
pendengaran, penglihatan, dan sensasi raba. Beberapa penelitian menyebutkan
bahwa janin sudah dapat mendengar suara sekarang,Janin akan lebih banyak tidur,
sekitar 20 jam sehari. Janin bangun ketika Ibu berusaha untuk tidur.
Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin disebut vernix
kaseosa mulai terbentuk di seluruh kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan
berminyak. Verniks berfungsi melindungi kulit janin dari cairan amnion. Tanpa
verniks, kulit bayi akan terlihat keriput saat lahir.
8.
Minggu 20
Paruh awal kehamilan
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya
yang hanya kumpulan sel. Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini
adalah 14 – 16 cm dan berat badan janin berkisar 260 – 300 gram. Setelah usia
20 minggu, panjang janin akan diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin banyak
menelan minggu ini, latihan yang baik untuk saluran pencernaannya. Janin juga
sudah memproduksi mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk sisa
pencernaan.
Selama 10 minggu ke depan janin akan sangat aktif
bergerak. Pergerakan aktif dari janin ini akan terus terjadi sampai ruangan
menjadi terlalu sempit bagi janin untuk berkembang.. Kulit janin saat ini sudah
terdiri atas lapisan epidermis, dermis, dan lapisan subkutis. Pembuluh darah
dan saraf terdapat juga di dalamnya. Lapisan dermis sendiri terdiri atas lapisan
lemak. Kulit janin akan semakin menebal.
9.
Minggu 21
Saluran Pencernaan Janin Mulai
Berfungsi
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan
berat badan janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah
mulai melambat minggu ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk
menendang-nendang dan mencari posisi yang lebih nyaman.
Beberapa janin sudah memposisikan dirinya dengan kepala di bawah pada akhir
trimester ini, namun beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di bawah
pada akhir kehamilan. Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan
alis serta kelopak mata janin sudah terbentuk. Bila janin perempuan maka vagina
sudah mulai terbentuk.
Janin sudah dapat menelan cairan ketuban saat ini, dan saluran pencernaan
janin sudah mampu menyerap sejumlah air dan melewatkan zat yang tidak dapat
diserap ke usus besar. Proses menelan yang terjadi pada janin saat ini akan
membantu pertumbuhan dan perkembangan sistim pencernaannya berfungsi dengan
baik setelah lahir. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin juga berperan di
dalam memberikan sejumlah kalori untuk kebutuhan nutrisi. Jenis lemak yang
disebut dengan ‘lemak coklat’ akan mulai terakumulasi di tubuh janin yang
berfungsi menjaga kehangatan dan mengatur suhu tubuh janin.
10.
Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini
sekitar 19 – 22 cm dan berat badan janin sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang
seperti miniatur dari bayi cukup bulan. Bibir, kelopak mata, alis sudah
terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum
memiliki pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga
masih didapatkan keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak
di dalam tubuhnya. Indera perasa pada janin akan berkembang dari hari ke hari.
Tonjolan perasa berbagai jenis makanan dan minuman mulai terbentuk pada lidah
janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan sentuhan ringan.
Salah satu fungsi hati adalah pemecahan bilirubun.
Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengubah bilirubin.
Jika bayi Ibu lahir prematur maka bayi dapat memiliki bilirubin yang tinggi dan
menyebabkan ikterik atau kuning pada kulit dan mukosa. Bayi dengan ikterik
memiliki kulit dan mata yang kuning. Pada kondisi ini bayi akan diberikan
fototerapi menggunakan sinar untuk membantu menghancurkan bilirubin.
11.
Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini
sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455 gram. Janin Ibu semakin gemuk dan
beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca inderanya yang semakin
terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar.
Mulailah membacakan buku dan berbicara dengan janin Ibu, perdengarkanlah musik
dan berikanlah perkenalan pada dunia.
Aliran darah di paru janin mulai berkembang untuk
mempersiapkan fungsi pernapasan. Paru janin akan mulai memproduksi surfaktan,
zat yang membantu pengembangan paru saat lahir. Selain perkembangan pada organ
paru, pankreas pada janin juga berkembang. Pankreas akan berfungsi menghasilkan
hormon yang berkaitan dengan produksi insulin. Insulin diperlukan oleh tubuh
untuk metabolisme glukosa. Bayi yang lahir dari Ibu dengan diabetes memiliki
kadar insulin tinggi di dalam darahnya. Karena itulah Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan kadar gula darah selama kehamilan.
12. Minggu
24
Pada akhir
minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 – 630 g dengan panjang dari kepala
sampai tumit sekitar 28 – 30 cm. Kulit janin masih keriput dan penumpukan lemak
di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan perkembangan
paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang saluran napas.
Yang terasa kurang adalah lemak yang belum banyak terakumulasi di bawah
kulitnya sehingga apabila Ibu melihat lebih dekat lagi maka kulitnya masih transparan
dan kita dapat melihat dengan jelas organ, tulang, dan pembuluh darah di balik
kulitnya. Janin berada pada tahapan pematangan dan akan bertambah berat
badannya sekitar 6 ons setiap minggu, dengan sumber utama berasal dari lemak.
Gelombang otak janin sudah mengaktivasi sistim auditori dan visual sehingga
mata janin dapat berespon terhadap datangnya cahaya dan telinga kecilnya dapat
berespon terhadap suara dari luar. Telinga bagian dalam yang sudah terbentuk
sempurna membantu mengontol keseimbangan dari janin sehingga janin dapat
menentukan posisinya (atas, bawah) ketika berenang dan membuat gerakan di dalam
cairan ketuban.
Tali pusat adalah sistim penyambung kehidupan bagi janin. Tali pusat
menghubungkan antara plasenta dan janin. Tali pusat mengandung 1 vena besar dan
2 pembuluh darah arteri. Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ditraspor
dari plasenta ke janin setiap 30 detik melalui tali pusat. Filtrasi yang
terdapat di dalamnya memisahkan darah Ibu dan janin.
B.Ibu
1.
Minggu 13
Mamae ibu sudah mulai membentuk kolostrum, cairan kaya nutrisi dengan
fungsi memberikan asupan nutrisi pada bayi pada hari-hari pertama kehidupannya
sebelum mamae Ibu mulai menghasilkan ASI. Mamae ibu mengalami peningkatan
ukuran dari normalnya. Ibu memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya.Zat
besi diperlukan untuk menghindari anemia defisiensi besi serta kalsium untuk
perkembangan gigi dan tulang janin.
2.
Minggu 14
Energi
Ibu yang sudah kembali normal, berkurangnya keluhan muntah, dan meningkatnya
rangsang libido. Rahim Ibu yang sekarang sudah berada sedikit di atas tulang
pubis atau sekitar 10 cm di bawah pusar sudah terlihat membesar dari luar.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim
adalah nyeri ligament bundar. Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di
satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena meregangnya ligamen penunjang
rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal yang berada dari
regio inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang
tersebut teregang dan menipis guna menjaga pembesaran rahim. Nyeri ini umum
terjadi bila Ibu merubah posisi tiba-tiba, berdiri dari posisi duduk atau
berbaring, dan ketika batuk. Cara terbaik mengatasinya adalah berbaring dalam
posisi nyaman dengan kaki diangkat lebih tinggi.Pada Ibu hamil terdapat retensi
atau peningkatan kadar cairan di mata yang menyebabkan penebalan dari kornea
sehingga pandangan Ibu menjadi sedikit kabur.
3.
Minggu 15
Kenaikan berat badan Ibu sekitar 2,5 kg sekarang. Peningkatan aliran darah
ke hidung serta peningkatan pembuluh darah hidung dapat menyebabkan epistaksis.
Aliran darah yang meningkat ke wajah juga dapat menyebabkan flushing atau
kemerahan di wajah. Minggu ini saat yang tepat untuk mengeratkan ikatan antara
Ibu dan janin. Berbicara dengan bayi sejak dalam kandungan dapat melatih untuk
tidak canggung lagi untuk berbicara dengan bayi Ibu saat lahir nanti. Saat ini
rahim Ibu berada di antara pusar dan tulang pubis.
Jantung Ibu mulai meningkatkan pompa aliran darah sebanyak 20% untuk
meningkatkan suplai oksigen ke janin. Jumlah ini akan terus meningkat sampai
mencapai 30-50% di akhir kehamilan. Apabila tekanan darah Ibu meningkat selama
kehamilan segeralah untuk mendiskusikannya dengan dokter Ibu. Tekanan darah
tinggi selama kehamilan dapat menurunkan suplai nutrisi dan oksigen untuk
janin.
4.
Minggu 16
Beberapa wanita merasakan adanya quickening atau pergerakan janin antara
minggu ke 16 – 20, waktunya berbeda di antara wanita. Apabila ini adalah
kehamilan pertama ibu merasakan pergerakan janin pada minggu ke-20. Gerakan
janin pertama dirasakan seperti perasaan terdapatnya kupu-kupu di dalam perut
atau sebagai ‘gelembung gas’ atau ‘denyut’. Bila Ibu sudah pernah hamil
sebelumnya maka Ibu akan tahu bahwa perasaan ini merupakan pergerakan janin.
Cairan tubuh Ibu yang meningkat membuat kulit Ibu lebih lembut, peningkatan
pembuluh darah membuat kulit Ibu menjadi lebih bersih dan bercahaya. Nafsu
makan Ibu akan mulai meningkat trimester ini. Untuk mengatasinya, Ibu sebaiknya
meningkatkan frekuensi makan makanan kecil 3-4x/hari sebagai tambahan pada
makanan reguler. Makanan kecil sebaiknya bergizi seperti salad, telur rebus,
roti gandum dengan selai kacang, keju rendah lemak, dan jus buah.
5.
Minggu 17
Rahim Ibu berada 3,8 – 5 cm di bawah pusar. Ibu sudah memiliki pembesaran
yang sangat jelas di perut bawah. Seiring dengan pembesaran perut, pusat dari
gravitasi Ibu berubah. Ibu sedikit merasakan ketidakseimbangan ketika berdiri
Ibu merasakan terdapatnya perubahan di payudara, ukurannya mulai membesar,
puting membesar, areola menghitam, dan terlihat gambaran vena di payudara.
Perubahan ini adalah persiapan untuk menyusui. Hormon akan mempersiapkan
produksi susu, lebih banyak darah mengalir ke payudara, dan kelenjar yang
memproduksi susu sudah mulai berkembang.
Bintik hitam atau disebut kloasma terkadang muncul di wajah Ibu hamil,
umumnya di dahi, hidung, dan pipi. Hal tersebut terjadi karena perubahan
hormonal. Setelah melahirkan nanti, bintik hitam tersebut akan
menghilang.Selama kehamilan, meningkatnya cairan vagina atau keputihan adalah
normal. Cairan ini biasanya putih atau kuning serta agak kental.Stretch mark
akan muncul pada 90% kehamilan. Pada kebanyakan wanita, stretch mark ini akan
berubah warna menjadi keputihan setelah kehamilan nanti. Kemungkinan munculnya
stretch mark dipengaruhi oleh genetik atau keturunan.
6.
Minggu 18
Pertumbuhan rahim yang semakin besar dapat menyebabkan punggung belakang
Ibu tertarik ke depan dikarenakan gravitasi. Ditambah dengan peregangan ligamen
akibat hormon relaksin, maka keluhan nyeri punggang akan datang.Penambahan
volume darah dapat menurunkan tekanan darah Ibu.
7.
Minggu 19
Berat badan Ibu semakin meningkat dan
perut akan bertambah besar (1,3 cm di bawah pusar Ibu). Kaki Ibu akan terlihat
membengkak juga karena akumulasi dari air dan relaksasi dari ligamen di tubuh.
Kemerahan di telapak tangan juga didapatkan akibat peningkatan hormon estrogen,
hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Untuk beberapa wanita, efek samping dari
pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament bundar. Nyeri ligament Bundar adalah
rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena meregangnya
ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal
yang berada dari region inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang
dan menipis guna menjaga pembesaran rahim.
8.
Minggu 20
Ibu membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 30 mg per hari dikarenakan
peningkatan dari volume darah ibu hamil. Daging merah merupakan sumber terbaik
untuk zat besi. Unggas, bayam, kismis, kuning telur, sayuran hijau, dan tahu
juga banyak mengandung zat besi. Gabungan antara makanan yang mengandung
vitamin C dengan zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi lebih baik
bagi tubuh.
Janin sudah memiliki pola tidur seperti layaknya bayi. Beberapa janin
bahkan memiliki posisi tidur favorit dengan dagu menempel di dada, beberapa
tidur dengan kepala mendongak (flung back). Jika janin Ibu laki-laki, testis
janin Ibu sudah mulai turun dari rongga panggul ke dalam skrotum. Apabila janin
Ibu perempuan, maka rahimnya sudah sempurna terbentuk dan sisa organ
reproduksinya sedang dalam perkembangan. Mulai dari sekarang janin Ibu akan
lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan berat badannya, begitu juga Ibu.
9.
Minggu 21
Rahim Ibu berada 1 cm di atas pusar.Penambahan berat badan Ibu seharusnya
mencapai 4,5 – 6,3 kg.Semakin besar kehamilan maka akan terjadi peningkatan
tekanan di pembuluh darah vena kaki. Kadar progesteron yang tinggi juga dapat
menyebabkan relaksasi pembuluh vena di kaki sehingga semakin memudahkan
terjadinya varises.
10. Minggu 22
Rahim Ibu berada 2 cm di atas pusar dan akan terus membesar
minggu-minggu ke depan.Stretch mark akan semakin terlihat jelas seiring dengan
perubahan badan Ibu selama kehamilan. Stetch mark ini dapat memiliki variasi
warna dari merah jambu sampai coklat gelap, tergantung warna kulit. Meskipun
umumnya terdapat di perut, stretch mark juga bisa didapatkan di daerah gluteal,
pinggul, paha bagian dalam, dan payudara. Selalu jaga kelembaban kulit Ibu
untuk mencegah gatal pada stretch mark.
Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya
berkaitan dengan kurangnya asupan serat, namun juga berkaitan dengan
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan berkurangnya pergerakan lambung
dan meningkatnya waktu transit makanan di lambung. Selain itu penekanan rektum
(bagian terbawah usus besar) akibat pembesaran rahim juga dapat menyebabkan
konstipasi.
11.
Minggu 23
Rahim Ibu berukuran sekitar 3,75 cm di atas pusar dengan bentuk perut yang
bulat membesar. Penambahan berat badan Ibu berkisar 5,5 – 6,8 kg. Plasenta dan
jumlah cairan ketuban akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia
kehamilan. Karena ruang yang semakin luas bagi janin di dalam sana, maka janin
akan sering bergerak, menendang, dan mencengkram.
Terjadinya pembengkakan pada betis dan kaki dalam beberapa minggu ke depan.
Perubahan sirkulasi di tubuh akan menyebabkan terjadinya retensi (tertahannya)
air yang berakibat pembengkakan atau edema.
12. Minggu 24
Rahim yang semakin besar akan menekan saluran pencernaan dan
berakibat terjadinya heart burn. Ibu juga dapat merasa lebih sulit bernapas
karena hormon merelaksasikan otot di paru serta rahim Ibu yang besar mendorong
diafragma. Gangguan tidur juga umum dialami Ibu hamil dan perlu diingat Ibu
harus menghentikan kebiasaan tidur telentang dan tengkurap. Ibu sebaiknya mulai
belajar tidur menyamping.
2.5 Adaptasi Psikosologis Ibu Hamil
Periode
kesehatan yang baik(individu) :
1. Ibu
merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon tinggi
2. Ibu
sudah bisa menerima kehamilannya
3. Merasakan
gerakan anak
4. Merasa
terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Libido
meningkat
6. Menuntut
perhatian dan cinta
7. Merasa
bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8. Hubungan
sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu
9. Ketertarikan
dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,kelahiran,dan persiapan untuk peran
baru.
Trimester kedua sering dikatakan
periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya
merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a.
Pembagian
perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu
prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening
(setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat
pada penjelasan berikut :
1)
Fase
prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua,
ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan
ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali
segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar
bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia
akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya,
namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya.
Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah
pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena
ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan
identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas
bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih
saying kepada anak yang akan dilahirkannya.
2)
Fase
postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan
muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran
baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan
peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama
kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus
membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita
multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan
anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk
sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya
adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus
pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena
perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut
system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar
ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif
terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut
jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang
muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini.
Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap terbuka dan
memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan
latar belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa
depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang
dapat menolong ibu dan pasangannya.
c.
Menjaga
kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan
berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan
sebagai respon terhadap kehamilan yang terus berkembang. Beberapa perubahan
dapat saja terasa mengganggu, namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan
bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang
normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian terhadap kondisi
tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa perubahan yang
menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang dialami selama
trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d. Reaksi
orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan
yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga
merasakan perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala
hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil.
Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan istrinya dan turut
merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung
akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara
sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan
dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering
mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa
tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan persiapan
penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e.
Berhubungan
seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus
diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang
pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon
orang tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan.
Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh
penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada
di belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam
beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup
plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan prematur
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan
menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan
berat badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka
masalah ini dapat diatasi.Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama
hamil terasa meningkat, tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester
kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan variasi perubahan hormone selama
hamil. Karena respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing – masing ibu hamil
pun berbeda.
2.6 Pijat
Perineum
2.6.1 Pengertian
Perineum adalah area
kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika
melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi
(episiotomi). Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau
beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini
dan meningkatkan elastisitas perineum.
Peningkatan
elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum
maupun episiotomi. Masase perineum merupakan pengobatan, pemijatan, pengurutan
dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perineum.
2.6.2 Manfaat
Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga
jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk
mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk melahirkan
bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat perineum
memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi kejadian trauma
di saat melahirkan.
Pijat perineum memiliki
berbagai keuntungan yang semunya bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat
melahirkan. Keuntungannya diantaranya adalah :
-
Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan
membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
-
Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan
vagina (Vaginal Touche)
-
Membantu
menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala
bayi akan keluar.
-
Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya
perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum. Dengan
pijatan dapat membantu otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga
memperkecil risiko perobekan dan episiotomi.
-
Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan
vagina, serta aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul
sehingga proses persalinan jadi lebih mudah dan proses pemulihan jaringan serta
otot di sekitar jalan lahir lebih cepat.
-
Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena
“jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
-
Meningkatkan kedekatan hubungan dengan
pasangan, bila Anda melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal
Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa
kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca
melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus
selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat
perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan
bagi ibu hamil dengan infeksi herpes genital, vaginitis, infeksi jamur, infeksi
saluran kemih, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung
dan memperparah penyebaran infeksi.
2.6.3 Teknik Pijat Perinium
Pelaksanaan pijat perineum membutuhkan waktu lebih
kurang 5-10 menit setiap harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari
sekali, sampai janin lahir. pijat perineum ini dilakukan dengan menggunakan
minyak yang dilakukan oleh wanita
nulipara atau pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan
perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam minggu sebelum hari-H
persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin.
Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap
hari, dengan jadwal sebagai berikut:
1.
Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
2.
Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
3.
Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai
pecah dan cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah
dimulai.
Yang perlu disiapkan untuk masase perineum:
1.
Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang
kaya vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar
air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral,
jelly petroleum, hand lotion, dan minyak yang beraroma
2.
Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung
lamanya pemijatan.
3.
Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu
Posisi ibu
Jika ibu melakukan
pemijatan sendiri, posisinya adalah berdiri dengan satu kaki diangkat dan
ditaruh di tepi bak mandi atau kursi. Gunakan ibu jari untuk memijat. Jika
dipijat pasangan, posisi ibu sebaiknya setengah berbaring. Sangga punggung,
leher, kepala, dan kedua kaki dengan bantal. Regangkan kaki, kemudian taruh
bantal di bawah setiap kaki. Gunakan jari tengah dan telunjuk atau kedua jari
telunjuk pasangan untuk memijat.
Petunjuk umum
1.
Pertama
kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi daerah perineum
2.
Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan
air hangat atau kompres hangat pada perineum selama 5-10 menit
3.
Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada
persalinan sebelumnya, maka fokuskan untuk memijat pada daerah terebut.
Jaringan parut bekas luka akibat episiotomy menjadi tidak begitu elastic
sehingga memerlukan perhatian yang ekstra
4.
Posisi persalinan sangat mempengaruhi
kemungkinan terjadinya robekan pada jalan lahir. Dengan upright positions
(duduk, jongkok, berlutut) atau side-lying position (berbaring) dapat
mengurangi tekanan pada perineum. Namun, posisi terlentang dengan kedua kaki
terbuka dan diangkat ke atas/litotomy membuat rupture (robek) ataupun tindakan
episiotomy tidak dapat dihindarkan lagi
5.
Pijat perinium dilakukan pada umur kehamilan
> 34 minggu
6.
Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin
paling mudah menggunakan ibu jari. Bila yang melakukan adalah pasangan anda,
dapat menggunakan jari-jari telunjuk
7.
Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini
minimal selama 5-10 menit setap hari dari umur kehamilan 34 atau 35 minggu
kehamilan sampai persalinan dan berhenti pada saat ketuban pecah atau
persalinan dimulai
8.
Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital,
atau masalah vagina yang lain (ebaliknya tunggu sampai penyakit anda sembuh)
Teknik pijat perineum
Untuk melakukan teknik pijat
perineum, yang harus dilakukan pertama kali adalah mencuci bersih tangan dan
memendekkan kuku. Pasien duduk ditempat yang nyaman dengan meregangkan kaki
dalam posisi semisetting birthing (dengan posisi sebelah kaki diangkat).
Selanjutnya identifikasikan daerah perineum dengan mempergunakan cermin.
Oleskan lubricant atau massage-oil atau olium cossar pada jari tangan dan pada
daerah perineum. Masukkan jari tangan
kedalam vagina (lebih kurang 3 - 4 cm) dan kesamping secara terus menerus
sampai merasakan rasa slight burn atau rasa panas. Kemudian setiap sisi dinding
vagina secara pelan, pijat bagian bawah dari kanalis vaginalis kearah depan dan
belakang. Selama melakukan pemijatan, tekuk ibu jari kearah dinding sampai
kanalis vaginalis, dan secara perlahan lakukan pemijatan kearah luar seperti
proses yang nantinya akan terjadi ketika kepala bayi akan melewati dinding
vagina saat persalinan. Terakhir pasien harus melakukan pemijatan pada seluruh
jaringan perineum ini selama 1 menit. Pemijatan tidak boleh terlalu keras
karena akan mengakibatkan iritasi atau infeksi. Setelah pemijatan selesai,
lakukan kompres hangat pada jaringan perineum selama lebih kurang 10 menit
dengan hati-hati, berguna untuk meningkatkan sirkulasi sehingga meningkatkan
relaksasi otot dan terbukti melindungi perineum, kemudian pasien diminta untuk
mencuci tangan. Pijat di area perineum (area antara vagina dan anus) selama
masa hamil dapat membantu dan meningkatkan elastisitas kulit.
Langkah-langkah Teknik yang dapat dilakukan
untuk pijat perineum adalah :
1.
Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan
kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan
(suami)
2.
Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa
wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki
mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi.
3.
Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali
guna mengetahui daerah perineum tersebut
4.
Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak
vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi
pagi dan sore
5.
Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari
lainnya bila ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah
dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan
daerah tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau
tersengat.
6.
Tahan
ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah
tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasakan perih
lagi
7.
Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari.
Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari
vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan
saluran kemih, ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan
tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
8.
Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan
bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan
membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan
meregangkan perineum itu sendiri
9.
Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari
pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau
infeksi
Waktu pemijatan
Sebaliknya, pemijatan
dimulai sejak enam minggu sebelum tanggal persalinan. Lakukan 5-6 kali seminggu,
kemudian semakin intens menjadi setiap hari pada dua minggu terajhir menjelang
hari H dengan durasi sebagai berikut :
-
Minggu pertama 5 menit
-
Sisa minggu menjelang persalinan 5-10 menit
-
Berhenti pada saat ketuban pecah atau
persalinan di mulai.
Istilah dalam pijat
perineum.( Perineal Stretching/Massage )
a.
External stretching/massage : pijat di bagian
luar
b.
Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari
anda tepat ditengah perineum dan tarik kearah luar, tegangkan otot dan kulit
luar perineum anda.
c.
Vertical stretch – up: Letakkan dua atau tiga
jari anda membentuk formasi “V” pada perineum dan tarik kearah atas menuju
simfisis pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai batas rambut yang ada
pada labia anda.
d.
Vertical stretch – down: letakkan ibu jari and
pada garis tengah perineum anda, tarik dan tekan (saling berlawanan)
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan
daerah perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan
terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong) adalah kunci jaminan
perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi
harus berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang
diperintahkan oleh dokter/bidan.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA
3.1. Pengkajian
Pengkajian
meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
1. Status
pernikahan (pernikahan ke berapa
2. Kunjungan
sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/
pindah, dst.
3. Riwayat
kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,
perdarahan)
-
riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
-
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
-
riwayat alergi makanan dan obat-obatan
-
riwayat penyakit dalam keluarga
-
riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula
pengkajian terhadap:
a. Aktivitas
/ istirahat
-
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12
minggu), kembali pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
-
Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
-
Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume
-
Sinkope
-
Varises
-
Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
b.
Integritas ego
Menunjukkan
perubahan persepsi diri
c.
Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
d.
Peningkatan frekwensi perkemihan
-
peningkatan berat jenis urinalisi
-
Hemoroid
e. Makanan/
cairan
-
Sedikit mual dan muntah
-
Nyeri ulu hati
-
Penambahan berat badan 11-12 Lb
-
Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah
berdarah
-
Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
-
Sedikit edema dependen
-
Sedikit glikosuria mungkin ada
f. Nyeri
/ ketidak nyamanan
Kram
kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
g. Pernafasan
-
Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
-
Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap
ukuran/ tinggi uterus, pernafasan torakal
h. Keamanan
-
Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
-
Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
-
Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan
janin pada abdomen) diantara 16 dan 20 minggu
i.
Seksualitas
-
Penghentian menstruasi
-
Perubahan respon/ aktivitas seksual
-
Leukorea mungkin ada
-
Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada
umbilikus (20 – 22 minggu)
-
Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa,
peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, peningkatan diameter dan
pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel montgomery, kemungkinan strie
gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
-
Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar
eritema, spider nervi
-
Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
j.
Interaksi sosial
-
Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
-
Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat
mundur dengan stresor kehamilan
-
Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari
positif dan mendukung sampai disfungsional
3.2.1 Pemeriksaan
Diagnostik
-
JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel
sabit )
-
Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi
resiko terhadap inkompabilitas
-
Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea,
clamydia
-
Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid
plasma reagen), penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh
kulit vagina, lesi, abnormal
-
Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
-
Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes
simolek tipe 2
-
Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian
kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal )
-
PositifàTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia (
HCG )
-
Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
-
Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg
biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
-
Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada
setiap kunjungan pranatal
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan
pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma karena
pembesaran uterus
2. Gangguan
curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload
(penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler
perifer), hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan
volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/
air
4. Ketidaknyamanan
sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek hormon-hormon,
ketidakseimbangan elektrolit
3.3 Rencana Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan
pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat pembesaran
uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan kedalaman
pernafasan.
Tujuan
: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam , pola nafas pasien
efektif
Hasil yang diharapkan :
-
Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya
keluhan.
-
Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan.
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Kaji status pernafasan
|
Menentukan luas atau beratnya masalah. Meski kapasitas vital meningkat,
fungsi pernafasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.
|
2.
|
Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi sebelumnya,
misal alergi, asma , tuberkolusis
|
Masalah lain dapat terus mengubah pola pernafasan dan menurunkan
oksigenasi jaringan ibu atau janin.
|
3.
|
Kaji kadar Hb dan Ht
|
Tekankan pentingnya masukan vitamin atau fero sulfat. Peningkatan kadar
plasma pada gestasi minggu ke 24 – 32 mengecerkan kadar Hb, mengakibatkan
anemia dan menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
|
4.
|
Beri informasi tentang rasional kesulitan pernafasan dan program
latihan yang realistis
|
Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
|
4.
|
Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien
untuk mengurangi masalah, misalnya postur yang baik, hindari merokok, makan
sedikit tapi sering.
|
Postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersedian ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persedian oksigen untuk pertukaran ibu-janin
|
2. Dekompensasi
curah jantung sehubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload (peningkatan tahanan
vascular perifer), hipertrofi ventrikel.
Tujuan
: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan sirkulasi
tubuh terpenuhi
Hasil yang
diharapkan :
1. Tetap
normotensitif selama perjalanan prenatal
2. Bebas
dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
3. Mengidentifikasi
cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular
No.
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan abnormal,
tanda-tanda, dan gejala – gejala Selama trimester kedua
|
hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan curah jantung, yang
memuncak pada gestasi minggu ke 25 – 27 untuk memenuhi oksigen dan nutrien
ibu/ janin. Normalnya, system kardiovaskuler mengkompensasi peningkatan curah
jantung dengan dilatasi pembuluh darah, yang menurunkan tahanan curah
jantung. Ini menurunkan pembacaan tekanan sistolik kira-kira 8 mmHg, tekanan
diastolic menurun kira-kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress, dan masalah
jantung sebelumnya, dapat membahaya-kan sistem
|
2.
|
Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung/
ginjal/ diabetik.
|
Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-hadap masalah jantung selama
trimester kedua, bila curah jantung memuncak
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. |
3.
|
Laporkan jika peningkatan sistolik lebih dari 30 mmHg dan diastolic
lebih dari 15 mmHg
|
Peningkatan TD dapat menunjukkan HAK, khususnya pada klien dengan
pe-nyakit jantung/ ginjal, DM, atau adanya kehamilan multiple atau mola
hidatidosa
|
4.
|
Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur
|
Murmur sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh peningkatan
volume, penurunan viskositas darah, perubahan posisi jantung, atau torsio
pembuluh darah besar. Namun, murmur dapat menandakan terjadinya kerusakan
|
5.
|
Kaji adanya edema pergelangan kaki dan varieses kaki, vulva dan rectum
|
Bedakan antara edema fisiologis dan potensial berbahaya Edema dependen
dari ekstremitas bawah (edema fisiologis) sering terjadi karena stasis vena
akibat vasodilatasi dari aktifitas progesterone, herediter, retensi kelebihan
cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh darah pelvis
|
3. Kelebihan
volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/
air
Tujuan : setelah
diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam volume cairan pasien normal Hasil yang
diharapkan :
1. Klien
dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2. Klien
dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi medis
3. Bebas
dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Pantau berat badan secara teratur
|
Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan dan retensi cairan yang
tidak kelihatan, yang potensial patologis. Selama trimester kedua, total
cairan tubuh (plasma dan SDM) meningkat 1000 ml karena sebagian kadar
estrogen merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan aldosteron yang
menahan natrium dan air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan dapat ditahan
dengan edema tidak tampak, peningkatan ini dapat memperberat dekompensasi
jantung
|
2.
|
Tes urin terhadap albumin
|
Deteksi masalah vascular berkenaan dengan spasme glomerular dari
ginjal, yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis, peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makan dan minum tinggi natrium) Nutrisi adekuat, khususnya peningkatan HAK. Na berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit Na dapat mengakibatkan dehidrasi) |
3.
|
Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari
|
Edema fisiologis dari ekstremitas bawah terjadi di penghujung hari
adalah normal tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana. Bila
tidak teratasi pemberi pelayanan kesehatan harus diberi tau
|
4. Ketidaknyamanan
sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon,
ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung, kram
kaki, nyeri ulu hati
Tujuan
: setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ketidaknyamanan pasien
berkurang
Hasil yang
diharapkan :
1. Klien
dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat
2. Ketidaknyamanan
dicegah atau diminimalkan
No
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid
|
Penurunan motilitas gastrointestinal, efek suplemen zat besi dan
peningkatan tekanan/ Penurunan motilitas gastro-intestinal, efek suplemen zat
besi dan peningkatan tekanan perubahan posisi dari pembesaran uterus
mempengaruhi fungsi normal
|
2.
|
Diskusikan masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feces
|
Membantu dalam pencegahan/ penata laksanaan konstipasi
|
3.
|
Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat mis; sepatu berhak rendah;
pakaian longgar dan nyaman
|
Menghilangkan tegang pada punggung bawah yang disebabkan oleh
peningkatan lengkung vertebra lumbosakral dan pengencangan otot punggung
|
4.
|
Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), tinjau ulang riwayat diet
|
Jelaskan fisiologis masalah.
|
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang
terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007).
Adaptasi psikologis ibu trimester 2 yaitu ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon tinggi,ibu sudah bisa menerima
kehamilannya,merasakan gerakan anak,merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran dan menuntut perhatian dan cinta. Maslah keperawatan yang mungkin
muncul pada ibu hamil trimester 2 yaitu gangguan pola nafas,gangguan curah
jantung,kelebihan volume cairan dan ketidaknyamanan dalam menopang tubuh.
4.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Jadi diharapkan
untuk para pembaca untuk mengembangkannya lagi sebagai pengembangan ilmu dalam
bidang keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Tahap Perkembangan Kehamilan
Trimester Kedua .http://www.Kedokteran
.info/tahap-perkembangan-kehamilan-trimester-kedua.html.Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2013 pukul
16.00
Anonim. 2012.Prosedur Klinik Massage perineum. http://princeskalem.blogspot. com/2012
/01/prosedur-klinik-masase-perineum.html.Diaksespadatanggal
22 Sepetember 2013 pukul 16.00
Brasner,shaeri e.2009.Kehamilan Sehat.ImagePress.Yogyakarta
Hendriani,siti.2013.Makalah
Perubahan
Adaptasi
Psikologi.http://sitihendriani91.blogspot. com/2013/05/makalah-perubahan-adaptasi-psikologi.html. Diakses pada tanggal 22 Sepetember 2013 pukul 16.00
Sulistywati,anis.2009.Asuhan Keperawatan pada Masa kehamilan.SalembaMedika.Jakarta
Nazran.2009.Kehamilan
Trimester Kedua. http://nazran.Wordpress.com/2009/04/30/
keha milan-trimester-2/.Diakses pada tanggal 22
Sepetember 2013 pukul 16.00
I can say that this post have really touched on a very sensitive and important topic, no mother would ever forget the first trimester of a pregnancy. This is a very informative post, a page that have been created in a very nice and professional manner. Thank you very much and kindly keep on sharing.
BalasHapusResearch Papers Writing Website
Interesting articles, success continues!
BalasHapusObat Kencing Manis Yang Sudah Terbukti Khasiatnya
Bahaya Penyakit Kencing Manis
Obat Herbal QnC Jelly Gamat Asli Tasikmalaya
Cara Mengatasi kulit gatal-gatal merah
Obat Iritasi Kulit Selangkangan Paling Ampuh
Obat Iritasi Kulit Selangkangan terbaik
Zeal in doing the activity makes the fruit very satisfactory results.
BalasHapusObat Walatra Sehat Mata
Walatra Gamat Emas Kapsul
Cara Alami mengatasu Rabun Senja
Obat Sakit Mata Alami
Cara Menyembuhkan Panas Pada Punggung Secara Alami
Inforasi very useful and can add insight, happy to be on your page
BalasHapusObat Iritasi Kulit Selangkangan
Obat Herbal QnC Jelly Gamat Asli Tasikmalaya
Obat Mata Katarak
Obat Luka Borok
Obat Tradisional Tuba Falopi Tersumbat
semoga bermanfaat ^_^
BalasHapusCara Mengeluarkan Lendir Di Paru-Paru
Cara Mengobati Hepatitis
Obat Anemia Kurang Darah
Obat Herbal ISPA
Cara Mengobati Infeksi Tulang
This is really amazing, an article that gives motivation to all and truly useful. thank you, do not forget to visit also yes :-)
BalasHapusFaktor Resiko dan
Penyebab Demam Berdarah
Cara Ampuh
Mengobati Nyeri Tumit Secara Alami
Obat Abses Kulit Herbal Paling Ampuh
Walatra Bersih Wanita
Walatra Sehat Mata Softgel
Cara Mengobati Astigmatisma Secara Alami
thank you for posting. this is really very useful and awaited the next post.
BalasHapusCara Ampuh Menurunkan Leukosit Tinggi Secara Alami
Walatra Berry Jus
Cara Ampuh Memulihkan Patah Tulang Agar Cepat Sembuh
Cara Ampuh Mengobati Sakit Pinggang Sebelah Kanan
Walatra Sehat Mata
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInteresting articles, I hope more and more visitors. Continued success !!
BalasHapusObat Polip Usus
Cara Mencegah Polip Usus
Kenali Gejala Awal Polip Usus pada Anak dan Dewasa
Thanks for information . I really like your article
BalasHapushttp://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
Always we refer to the articles you present today.
BalasHapusObat Untuk Henti Jantung Mendadak Secara Alami
Obat Tradisional Skoliosis
Obat Susah BAB Alami
Obat Alami Hidrokel
Obat Migren Alami
I really like your information.
BalasHapusUmpan Jitu Ikan Lele Harian Malam Hari
do you like fishing ? leet see our website.
BalasHapusOplosan Ikan Bawal Paling Ampuh