BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keperawatan lambat laun akan mengalami perubahan,
perubahan tersebut dapat diwujudkan melalui inovasi-inovasi baru serta
perubahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Perawat mempunyai
keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan
pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Kedua,
perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek
untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2. Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli
tentang konsep perubahan ?
3. Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat
terjadi ?
4.
Apa saja jenis dan bagaima
proses terjadinya perubahan ?
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
- Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
- Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
- Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.
1.4 Mafaat
- Agar kita tahu apa itu konsep perubahan.
- Agar kita tentang teori-teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
- Agar kita tahu macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
- Agar kita tahu jenis dan bagaimana proses terjadinya perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konsep Berubah
Perubahan merupakan suatu
proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis)
menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada.
Banyak dfinisi tentang perubahan,
diantaranya yaitu :
1. Berubah merupakan
kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan
sebelumnya ( Atkinson,1987)
2. Berubah merupakan
proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi (
Brooten, 1987 ) .
Perubahan bisa terjadi setiap
saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah
berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan
dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan,
kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang
lain.
Keperawatan yang sedang berada
pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan
perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam
keperawatan.
2.2 Teori yang Berhubungan dengan Konsep
Berubah
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat
dibedakan menjadi 3 tahapan :
1. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari
keadaan semula. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah,
menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.
2. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau
tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap
dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan
informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan
masalah.
3. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga
untuk tidak mengalami kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap
perkembangan semula. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi
orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor
yaitu :
1. Perubahan harus mempunyai
keuntungan yang berhubungan.
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah
ada.
2. Perubahan harus sesuai dengan
nilai-nilai yang ada.
Tidak bertentangan.
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih
baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4. Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala
yang kecil.
5. Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka
semakin mudah perubahan disebarkan.
3. Teori Lippitt
Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus
diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin
mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk
berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
3. Mengkaji motivasi dan
sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun
eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir
perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk
membuat perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk
agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik terutama
yang berhubungan dengan masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan
struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai
mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah
dapat mandiri.
4. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal
yang harus di lakukan seorang manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :
1) Ada perubahan yang akan dilakukan
2) Apa keputusan yang dibuat dan
mengapa keputusan itu dibuat
3) Bagaimana keputusan itu akan
dilaksanakan
4) Bagaimana kelanjutan
pelaksanaannya
Redin juga mengusulkan enam teknik untuk
mencapai perubahan :
a. Diagnosis
b. Penetapan objektif bersama
c. Penekanan kelompok
d. Informasi maksimal
e. Diskusi tentang pelaksanaan
f. Penggunaan upacara ritual
5. Teori Havelock
Enam tahap sebagai perubahan menurut
Havelock yaitu
1) Membangun suatu hubungan
2) Mendiagnosis masalah
3) Mendapatkan sumber-sumber yang
berhubungan
4) Memilih jalan keluar
5) Meningkatkan penerimaan
6) Stabilisasi dan perbaikan diri
sendiri.
6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan
terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang
bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar
dari model Spradley :
1) Mengenali gejala
2) Mendiagnosis masalah
3) Menganalisa jalan keluar
4) Memilih perubahan
5) Merencanakan perubahan
6) Melaksanakan perbahan
7) Mengevaluasi perubahan
8) Menstabilkan perubahan.
2.3 Macam – Macam Perubahan
a. Perubahan
ditinjau dari sifat proses:
1. Perubahan bersifat
berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang
ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.
2. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan
respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak
manusia yang tidak dapat diramalkan / diprediksikan sehingga sulit untuk
diantisipasi.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau
masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai
tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b. Perubahan
ditinjau dari sifat keterlibatan
1. Perubahan partisipatif
a.
Melalui penyediaan informasi
yang cukup
b.
Adanya sikap positif terhadap
inovasi
c.
Timbulnya komitmen
2. Perubahan paksaan (coerced change)
a.
Melalui perubahan total dari
organisasi
b.
Memerlukan kekuatan personal
(personal power)
2.4
Jenis dan Proses Perubahan
Jenis perubahan ada 2 :
1. Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan
yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya. Perubahan terencana lebih mudah
dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa
persiapan karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat
mengelola perubahan.
2. Perubahan yang
tidak direncanakan.
.Perubahan yang tidak direcanakan adalah perubahan yang terjadi
tanpa suatu persiapan. Perubahan
terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada
perkembangan manusia atau tanpa persiapan karena suatu ancaman. Untuk alasan
tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
2.5 Kunci Sukses dan
Penghambat Perubahan
2.5.1 Kunci Sukses
Ada 3 kunci sukses menuju perubahan yaitu
:
1. Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri
sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral
yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah
atau bertambah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat
belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada sangat membantu terhadap
terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme
manajer keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai
terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan
ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudah mulai
membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3. Mulailah sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit
daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu
terus. Memanfaatkan
kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen keperawatan saat ini dan masa
yang akan datang. Kesempatan tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang
sama.
2.5.2 Faktor Penghambat Perubahan
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena
kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan
kepercayaan / kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan
penghargaan, dukungan dan perhatian orang lain.
2.6 Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Bagi
Seorang Perawat
Di dalam rumah sakit, seorang perawat
diwajibkan memakai masker dan sarung tangan namun terkadang ketika melihat
perawat di rumah sakit, ada diantara mereka yang tidak memakai masker dan
sarung tangan. Dari kejadian tersebut tingkah laku perawat mengalami perubahan
karena pemakaian masker dan sarung tangan penting bagi seorang perawat. Seorang
perawat harus menyadari itu. Masker sangat berguna jika terjadi kemungkinan ada
kontak dengan darah/cairan tubuh pasien, sedangkan sarung tangan berguna untuk
jika ada kemungkinan terkena darah atau cairan yang menyembur ke dalam hidung
atau mulut perawat. Pentingnya penggunaan masker dan sarung tangan. Setelah
perawat tau bagaimana fungsi masker dan sarung tangan hendaknya setiap hari
mengingat untuk menggunakannya. Bagi perawat yang tidak tahu fungsi masker dan
sarung tangan perawat lain harus memberi tahu secara perlahan dan menasehatkan
agar perawat itu berubah dan tidak lupa memakai masker dan sarung tangan
sehingga tidak kembali berubah seperti dulu kepala ruangan di rumah sakit
membuat peraturan dan penyuluhan memakai sarung tangan dan masker.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis
yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada. Sebagai seorang perawat perlu adanya perubahan untuk mencapai
profesionalitas. Dimulai dari diri sendiri, hal-hal kecil serta jangan
menunda-nunda kesempatan yang ada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini
diharapkan pembaca dapat memahami tentang defenisi dari konsep berubah dan
mengetahui apa saja yang menjadi motivasi serta faktor terjadinya perubahan dan
diharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui kunci sukses dalam
perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga
medis lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam proses perubahan serta
menuju keperawatan yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.(2007).Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta:Salemba
Medika.
Swanburg. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM.Jakarta:
EGC.
WR.(2011).Konsep
Berubah.http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-berubah.html.Diakses
tanggal 30 Oktober 2011 pukul 18.30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar