Rabu, 19 Desember 2012

Makalah Konsep Berubah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Keperawatan lambat laun akan mengalami perubahan, perubahan tersebut dapat diwujudkan melalui inovasi-inovasi baru serta perubahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
1.2 Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep berubah ?
2.      Sebutkan teori yang dikemukakan para ahli tentang konsep perubahan ?
3.      Sebutkan macam-macam perubahan yang dapat terjadi ?
4.      Apa saja jenis dan bagaima proses terjadinya perubahan ?
1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui defenisi dari konsep berubah.
  2. Untuk mengetahui teori – teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
  3. Untuk mengetahui macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
  4. Untuk mengetahui jenis dan bagaimaa proses terjadinya perubahan.
1.4 Mafaat
  1. Agar kita tahu apa itu konsep perubahan.
  2. Agar kita tentang teori-teori yang berhubungan dengan konsep berubah.
  3. Agar kita tahu macam-macam perubahan yang dapat terjadi.
  4.  Agar kita tahu jenis dan bagaimana proses terjadinya perubahan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Konsep Berubah
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak dfinisi tentang perubahan, diantaranya yaitu :
1.  Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987)
2.  Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 ) .
Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain.
Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan.
2.2 Teori yang Berhubungan dengan Konsep Berubah
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :
1. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.

2. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1.  Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan.
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada.
2.  Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada.
Tidak bertentangan.
3.  Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4.  Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
5.  Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.


3. Teori Lippitt
Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
3.  Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4.  Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
5.  Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik terutama yang berhubungan dengan masalah personal.
6.  Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya.
7.  Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :

1)  Ada perubahan yang akan dilakukan
2)  Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat
3)  Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4)  Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Redin juga mengusulkan enam teknik untuk mencapai perubahan :
a.  Diagnosis
b.  Penetapan objektif bersama
c.  Penekanan kelompok
d.  Informasi maksimal
e.  Diskusi tentang pelaksanaan
f.  Penggunaan upacara ritual
5. Teori Havelock
Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock yaitu
1)  Membangun suatu hubungan
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4)  Memilih jalan keluar
5)  Meningkatkan penerimaan
6)  Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1)  Mengenali gejala
2)  Mendiagnosis masalah
3)  Menganalisa jalan keluar
4)  Memilih perubahan
5)  Merencanakan perubahan
6)  Melaksanakan perbahan
7)  Mengevaluasi perubahan
8)  Menstabilkan perubahan.

2.3 Macam – Macam Perubahan
a.  Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1.  Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.
2.  Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan / diprediksikan sehingga sulit untuk diantisipasi.
3.  Perubahan bersifat direncanakan
Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b.  Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1.  Perubahan partisipatif
a.       Melalui penyediaan informasi yang cukup
b.       Adanya sikap positif terhadap inovasi
c.        Timbulnya komitmen
2.  Perubahan paksaan (coerced change)
a.       Melalui perubahan total dari organisasi
b.       Memerlukan kekuatan personal (personal power)

2.4 Jenis dan Proses Perubahan
Jenis perubahan ada 2 :
1. Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang direncanakan dan dipiikirkan sebelumnya. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
2. Perubahan yang tidak direncanakan.
.Perubahan yang tidak direcanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu persiapan. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.

2.5 Kunci Sukses dan Penghambat Perubahan
2.5.1 Kunci Sukses
Ada 3 kunci sukses menuju perubahan yaitu :
1.  Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.
2.  Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme manajer keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
3.  Mulailah sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.
2.5.2 Faktor Penghambat Perubahan
1.  Takut karena tidak tahu
2.  Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya
3.  Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
4.  Takut karena kehilangan imbalan
5.  Takut karena kehilangan penghargaan, dukungan dan perhatian orang lain.

 2.6 Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Bagi Seorang Perawat
Di dalam rumah sakit, seorang perawat diwajibkan memakai masker dan sarung tangan namun terkadang ketika melihat perawat di rumah sakit, ada diantara mereka yang tidak memakai masker dan sarung tangan. Dari kejadian tersebut tingkah laku perawat mengalami perubahan karena pemakaian masker dan sarung tangan penting bagi seorang perawat. Seorang perawat harus menyadari itu. Masker sangat berguna jika terjadi kemungkinan ada kontak dengan darah/cairan tubuh pasien, sedangkan sarung tangan berguna untuk jika ada kemungkinan terkena darah atau cairan yang menyembur ke dalam hidung atau mulut perawat. Pentingnya penggunaan masker dan sarung tangan. Setelah perawat tau bagaimana fungsi masker dan sarung tangan hendaknya setiap hari mengingat untuk menggunakannya. Bagi perawat yang tidak tahu fungsi masker dan sarung tangan perawat lain harus memberi tahu secara perlahan dan menasehatkan agar perawat itu berubah dan tidak lupa memakai masker dan sarung tangan sehingga tidak kembali berubah seperti dulu kepala ruangan di rumah sakit membuat peraturan dan penyuluhan memakai sarung tangan dan masker.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Sebagai seorang perawat perlu adanya perubahan untuk mencapai profesionalitas. Dimulai dari diri sendiri, hal-hal kecil serta jangan menunda-nunda kesempatan yang ada.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang defenisi dari konsep berubah dan mengetahui apa saja yang menjadi motivasi serta faktor terjadinya perubahan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui kunci sukses dalam perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam proses perubahan serta menuju keperawatan yang profesional.



DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.(2007).Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta:Salemba Medika.
Swanburg. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM.Jakarta: EGC.
WR.(2011).Konsep Berubah.http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/03/konsep-berubah.html.Diakses tanggal 30 Oktober 2011 pukul 18.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar