Senin, 05 Maret 2012

Filosofi Sebuah Pensil

oleh Dian Al Mira pada 8 September 2011 pukul 20:33 ·

Alkisah, sebuah pensil  akn segera di bungkus dan di jual ke pasar .Oleh pembuatnya,  pensil itu di nasehati mengenai tugas yang di embannya " Wahai pensil, tugasmu yang pertma dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apapun, tapi tugas utamamu adalah alat penulis. Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis, macet dan rusak, mka tugas utamamu gagal.
" Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dg sempurna, kamu akn mengalami proses penajaman. memang menyakitkan, tapi itulah yang akn membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal.
" Ketiga, yang penting bukanlah yg ada di luar dirimu. Yang penting, yg utama, dan yg paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yg membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia.
" Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar kamu bisa berguna dan bermanfaat, kamu harus membiarkn dirimu bekerja samadg manusia yg menggunakanmu.
" Kelima, di saat saat terakhir, apa yg telahengkau hasilkan itulahyang menunjukkan seberapa hebet dirimu yg sesungguany. Bukanlah pensil utuh yg di anggp berhasil, melainkan pensil yg telah membantu menghasilkn karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Sejak itulah pensil pensil itupun masuk di dalam kotaknya, di bungkus, di kemas dan di jual ke pasar bagi para manusia yg membutuhkannya.

Dari filosofi pensil di atas, kita belajar mengenai 5 hal penting dalam kehidupan ini
PertamaHidup harus punya tujuan pasti. apapun kerja, profesi ataupun peran yg kita mainkan di dunia ini. kita harus berdaya guna. Jika tidak, sia sialah tujuan kita di ciptakan.
Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna secara optimal. Oleh karna itulah sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan.
Ketiga, Kemampuan internal kitalah yg akn berperan seperti : Karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semngat dll
Keempat, pensilpun mengajarkan agar berfungsi secara sempurna, kita harus belajar bekerja sama dg orang lain, bayangkan kalau kita menjadi servise provider yg tidak mau di atur oleh pelanggannya, mereka semua tidak akn berfungsi dg sempurna. Agar berhasil kadang kita belajar dari pensil " Tunduk " dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yg smpurna dg belajar dan mendengar dari ahlinya.Terakhir, pensilpun mengajarkan kita meninggalkan warisan yg berharga. Tugas kita bukan kmbali dg kondisi utuh dan sempurna melainkan mmenjadikan diri kita berarti dan berharga...

Di ambil dari buku motivasi " Di saat hidupku terasa buntu dan hampa "

Semoga bermanfaat .

2 komentar: